
Yogyakarta, CNN Indonesia –
Beberapa warga yang sudah menikah (pernikahan) Trity, Sleman, DIY, bersama dengan ER (32) dan IM (28) ditemukan tewas di sebuah mobil yang diparkir di sisi Krangantan Hamlet, berhasil di desa, distrik Salam, Salam Regency, Jawa Tengah.
Menurut polisi Kasatreskrim Magaang, AKP La Ode Arwan Syah bahwa kedua korban ditemukan tak sadarkan diri dari para saksi penduduk setempat.
Menurut La Ode, saksi awalnya melihat mobil Hyundai AB 1003 NQ hitam yang diparkir di depan rumahnya pada hari Senin (2/17) sekitar 18:00 WIB. Mengejutkan karena posisi kendaraan yang dimakan bahu di jalan, saksi bertanya kepada istrinya dan menjawab kemungkinan mobil dari pelanggan Pecel Lel Warung di rumah mereka.
Itu saja, sampai pukul 23:30 dengan kendaraan tidak pernah dipindahkan. Posisi masih sama, dengan kondisi motor yang mati, tetapi memutar lampu mantel. Saksi itu ditemani oleh dua penduduk lain yang mengetuk pintu mobil, tetapi tidak ada tanggapan dari bagian dalam kendaraan.
Saksi yang melemah kemudian membuka pintu mobil depan dan menemukan dua orang di dalamnya.
“Ada dua orang dalam keadaan duduk di sisi kiri seorang wanita untuk jatuh ke paha kiri laki -laki, jadi posisi pria itu berada di puncak korban perempuan. Mungkin mulut pria dan wanita telah melepaskan sisa muntah,” kata La Ode dalam pernyataannya pada hari Selasa (18/2) sore.
Pencarian ini kemudian dilaporkan ke pegawai negeri sektor sektor. Hasil penilaian berhasil mengidentifikasi kedua korban, dan saya akan menikahi penduduk Sleman.
Melalui penelitian, pegawai negeri sipil menemukan darah dari sisi kepala di sebelah aliran laki -laki atau korban. Tubuhnya kaku dengan keadaan yang melekat pada sabuk pengaman. La Ode mengatakan bahwa posisi tangan kiri memegang tuas gigi pada posisi P atau pengiriman yang terkunci.
Sementara tubuh IM juga dalam kondisi yang sulit menurut La Ode. Ponsel dan tas hitam ditemukan di kursi korban.
“Kondisi wanita itu hamil tujuh bulan,” kata La Ode.
La Ode mengatakan bahwa polisi masih menyelidiki insiden ini, terutama sehubungan dengan penyebab kematian kedua korban. Hasil investigasi sementara menemukan tanda -tanda keracunan ER dan IM -tubuh.
“Penelitian eksternal bahwa tanda -tanda keracunan telah diterima, tetapi kami tidak dapat mengkonfirmasi alasannya. Contoh -contoh seperti muntah harus dilindungi dan kami akan menilai di LabFor,” kata La Ode.
Menurut La Ode, polisi juga meminta informasi dari keluarga untuk mencari instruksi lain.
Korban wanita terakhir terlihat online dalam permintaan pesan pada 16:30 WIB, tetapi ketika ibunya mencoba menghubungi, panggilannya tidak dijawab.
“Informasi dari ibu dari korban yang disediakan oleh kedua korban untuk mengikuti Matiang dengan kendaraan kakaknya,” pungkas La Ode.
(Dal/kum)