
Jakarta, CNN Indonesia –
Tonte Ahmad adalah salah satu pemain bulutangkis terbaik di Indonesia. Sebagian besar hidup mereka dipenuhi dengan hari -hari yang dipenuhi dengan negara bagian dan Tonovi, dan kesempatan untuk membaca dan belajar tentang pental.
Tonti tumbuh dalam kondisi agama yang cukup besar. Dia dibesarkan di desa Selandaka, seorang pemandian, Jawa Tengah. Sejak kecil, ia telah dididik di Pondok Al Falal di Al Falal.
“Dari masa kecil, saya telah berada di sana. Saya juga seorang boarding boarding boarding boarding Homes, tetapi dekat rumah karena dekat dengan rumah,” kata cninnyoneseia.com.
Setelah lulus dari sekolah dasar, pedanter Tonovai Pondock telah dikirim ke Al Falal ke pusat di Kediri. Tiga bulan di Cottessed tiga bulan, Santridi Santrida akhirnya kembali ke Badminton World dan menjadi karier dengan karier perintis sebagai atlet.
Meskipun itu adalah cotte Tontoovi hingga saat itu, sepertinya merasakan pengarahan pengetahuan agama yang kuat, ia menjadikannya sosok yang memimpin mimpi menjadi pemain bulu tangkis.
“Saya memiliki anak dari anak anak itu. Saya pikir ini penting karena agama utama adalah tentang kepercayaan, iman.”
“Jadi apa hubungan dengan prestasi? Jika kita telah melakukan kasar. Setelah masa kecil, saya selalu berdoa dengan baik, iman, iman,”
Kemudian menjatuhkan Tonovine pada saat Santri. Sebagai seorang Santry, kegiatan sehari -hari juga membantunya kebiasaan hidup sebagai atlet.
“Kehidupan Santri adalah hati malam sebelum ibadat malam dan variasi. Pisahkan – Qur’an, yang latihan di Santran.”
“Jadi, ketika saya masih Santry di masa lalu, pada jam 4 pagi dan kemudian – Qur’an dan kemudian setelah sekolah. Setelah sekolah sepulang sekolah.
Baca berita berikutnya di halaman di bawah >>>