
Jakarta CNN Indonesia –
Walikota Banjarbaru dari Kalimantan Selatan (Kalimantan Selatan) Muhammad Adity
Aditya mengundurkan diri sebagai walikota setelah dipanggil sebagai pemimpin salah satu perusahaan negara (Bumb).
Aditea mengirim pengunduran dirinya selama pertemuan pleenary DPRD di Banjarbaru, bergabung dengan semua anggota Dewan Regional (SKPD) di Banjarbaru DPRD Graha (6/3).
Pernyataan pengunduran diri sebagai pemimpin pemerintah Banjarbaru dikirim oleh Aditi setelah mengamati pertemuan yang penuh dengan operasi operasional umum.
“Kami mengirim pengunduran diri kami sebagai walikota yang menerima surat itu sebagai komandan independen di BUMN. Terima kasih atas semua kerjasamanya,” kata Aditya.
Setelah mengumumkan pengumuman Aditya, memberikan surat pengunduran diri kepada Presiden DPRD, Gusti Rizky Sukma Iskandar Putra, bersama dengan Wakil Presiden I Neny H dan Wakil Presiden II Windi Noviato.
Informasi Aditea akan mengundurkan diri karena walikota Banjarbaru telah beredar setelah orang -orang terkait dianalisis dengan salah satu posisi strategis Bumb.
Partai Pembangunan Kalimantan United (PPP), Rahman Hakim, Aditya, Bumb.
“Berita yang saya terima benar. Tetapi saya belum menerima informasi yang akan menjadi tempat bagi Tn. Aditya untuk memegang posisi strategis.
Menurut data Arief, nomor Aditya, yang merupakan presiden DPW PPP Kalimantan, adalah antusias dan kinerja yang baik selama sekitar empat tahun.
Aref mengatakan bahwa mantan anggota Komisi III dari Kamar Dagang selama manajemen dan pemerintah Banjarbaru dapat meningkatkan pendapatan regional tradisional (PAD) selama empat tahun, sekitar 600 miliar RP.
“Selain itu, tingkat pemadaman adalah 12,4 persen pada tahun 2024, yang mengurangi yang terendah dibandingkan dengan 13 lainnya dan kota -kota lain di provinsi Calimantan selatan,” katanya.
Kemudian dikatakan bahwa Aditya dapat menerima Indeks Pertumbuhan Manusia (HDI) Banjarbaru 2024 hingga 81, 25. Ketika pertama kali diluncurkan pada tahun 2021, posisi HDI Kota Idaman di 80.41
Selain itu, Banjarbaru di bawah kepemimpinan Aditya juga memenangkan nama MCP KPK 97.3 dan tingkat kemiskinan rendah 3,72, meskipun kemiskinan parah dapat berkurang 0,2 persen.
(Antara/WIS)