
Jakarta, CNN Indonesia –
Untuk mengenang Hari Perempuan Internasional, yang dibaca pada 8 Maret 2021, itu dilukis dengan aksi di jalanan beberapa negara. Kritik terhadap pemerintah, termasuk politik terhadap pemerintah, terus memperkenalkan perempuan.
Hari Perempuan Internasional Internasional atau Hari Perempuan Internasional disebutkan oleh satu menit keheningan untuk menghormati wanita yang meninggal selama negara itu.
Banyak pengunjuk rasa membawa spanduk dengan mulut korban.
“Wanita adalah setengah dari masyarakat kita dan apa yang mereka lakukan, apa yang mereka sukai, bagaimana mereka melindungi dan melepaskan dan melepaskan negara kita,” kata Ireina Lisikova untuk AFP.
Gerakan ini diarahkan oleh beberapa kelompok Paris, Berlin dan Madrid. Saat berada di Jakarta, Ajen menuduh pemerintah mengurangi anggaran, jadi “perempuan kehilangan hak mereka.”
Para peserta mengenakan poster dengan berbagai artikel yang menunjukkan keprihatinan mereka. Beberapa menulis “tubuh ini adalah milikku”, lalu “kemuliaan untuk wanita -wanita kelas”.
“Wanita itu terbunuh, orang miskin, penjahat,” kata wanita yang bekerja.
Di Paris, para wanita dari kelompok aktivis pertanian berdiri sejalan tanpa manula, tetapi sebaliknya mereka melukis bendera Rusia atau Amerika dan mengidentifikasi mereka dengan swastika.
Partai Republik telah lama memusuhi wanita karena tuduhan pelecehan seksual dan kebijakan yang bukan wanita yang ramah.
“Kami berada di arah yang benar: Trump, maskulin, membuat banyak suara, tetapi mereka tidak sekeras kami,” kata Sabine, yang telah berkumpul dengan putranya.
Para pengunjuk rasa juga memperkenalkan kritik di Argentina. Mereka mengkritik Presiden Javier Miley karena dia menghentikan kementerian yang mengelola kekerasan dan diskriminasi gender.
Sementara itu, di Istanbul, para pengunjuk rasa Signem Ozdemi telah menyoroti kekerasan laki -laki terhadap para wanita dan pernyataan pemerintah Turki sebagai “tahun keluarga” tahun 2021. Pengumuman itu ditangkap di rumah wanita.
“Hari ini, kita di sini untuk menunjukkan kepada kita perjuangan kita, untuk mempertahankan kehidupan kita tentang kekerasan laki -laki, untuk mempertahankan tempat kita di masyarakat dan hak -hak kita,” katanya.
(AFP, ELS/AKHIR)