
Jakarta, CNN Indonesia –
Mungkin minum susu, mungkin puasa, mungkin? Pertanyaan ini biasanya muncul di bulan Ramadhan.
Dokter dan neutrianis Lucy Vidasari mengatakan bahwa minum susu sebenarnya bukanlah larangan melanggar puasa. Bahkan, tubuh yang telah berpuasa sepanjang hari dapat membantu energi.
“Susu mengandung protein, lemak dan karbohidrat yang dapat membantu memulihkan energi. Selain itu, susu kaya akan kalsium, fosfor, vitamin A dan B12, seng dan magnesium, yang juga baik untuk kesehatan,” – Rabu, Rabu, Rabu, Rabu (5/3).
Namun, Lucus menekankan bahwa pengereman harus dibuat perlahan. Karena organ -organ saluran pencernaan selama puasa berada di posisi istirahat.
“Jadi pertama -tama Anda harus memecahkan air dan melihatnya dengan cepat. Kemudian mulailah dengan karbohidrat sederhana alami, lalu berdoa terlebih dahulu sebelum maju dengan karbohidrat canggih atau susu minum,” jelasnya.
Meskipun dilarang minum susu dengan cepat ketika Anda pecah dengan cepat, masih ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan. Yaitu: 1. Pilih susu sesuai dengan status kesehatan
Pasien dengan intoleransi laktosa harus menghindari susu sapi karena dapat menyebabkan mual, diare dan kram lambung. Atau, Anda dapat memilih susu sayur seperti susu kedelai, almond, susu oat atau susu nasi yang aman.
Pasien dengan asam ced (GERL) di lambung masih bisa minum susu saat perut pecah, tetapi dapat memilih susu skim atau susu rendah lemak untuk mencegah gejala GERD. Jangan lewatkan cepat dengan susu
Minum susu pada perut kosong untuk beberapa orang dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Oleh karena itu, yang terbaik adalah pertama minum air dan makan tanggal sebelum mengonsumsi susu atau produk olahan.
3. Sesuaikan minuman minuman dan waktu
Lucus menyarankan bahwa konsumsi susu tidak tinggi, hanya 1-2 gelas per hari.
Dia berkata: “Fajar mungkin segelas puasa dan segelas puasa untuk menjaga manfaat maksimal,” katanya.
Meskipun susu berguna, Anda masih perlu makan sayuran, buah -buahan, kacang dan nutrisi lainnya seperti daging atau protein ikan. Susu cangkir saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi selama Ramadhan.
Dia berkata: “Juga, pastikan bahwa asupan cairan harian diselesaikan dengan minum 8 gelas air setiap hari.
Bagi mereka yang memiliki masalah kesehatan tertentu, Anda harus berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum memasukkan susu ke dalam menu pecah. Dengan cara ini Anda dapat memilih jenis susu dan kebutuhan tubuh yang paling banyak.
(TIS/TIS)