
Jakarta, CNN Indonesia –
Nama besar pemain tim nasional Indonesia yang dipenuhi dengan atlet terbaik diharapkan menginspirasi generasi muda untuk masa depan.
Untuk mencapai visi ini, PT Garuda Football Indonesia (GSI) menjadikan anak perusahaan media sosial PSSI sebagai cara hegemoni.
Gaya hidup, kekuatan pertempuran, pemikiran, dan cerita inspirasional dari pemain tim nasional Indonesia berusaha disajikan di media sosial. Salah satunya adalah dengan mengetuk, dicintai oleh kaum muda.
Direktur GSI Marshal Masita mengatakan akun lanskap Indonesia di media sosial penuh dengan dua konsep penting yang menginspirasi orang untuk bermain sepak bola dan pendidikan.
“Kami menggunakan akun media sosial untuk dua hal. Orang -orang inspirasional untuk bermain sepak bola terlebih dahulu. Pendidikan lainnya. Kami harus memberikan elemen yang memiliki pendidikan,” kata Marshal.
Visi GSI dianggap sebagai hal yang sangat menarik. Terlepas dari konten sepak bola yang sangat diminati, publik juga dianggap sebagai konten inspirasional.
Salah satu produk yang dikelola adalah Tiktok Teach. Ini adalah konten yang menawarkan momen inspirasional kolaborasi antara pencipta dan pemain tim nasional.
Tika Primandari, pemimpin kemitraan penerbitan, Tiktok Indonesia, mengatakan isi tim nasional Indonesia sangat diminati. Akibatnya, isi wilayah ini berusaha menjadi lebih menarik dan menginspirasi.
“Menurut data internal kami, konten olahraga adalah yang paling populer, yang merupakan sepak bola yang lebih spesifik. Tim nasional juga diminati. Terutama jika Anda bersaing,” kata Tika.
“Dari sana itu dibahas dengan GSI, dan akhirnya kami bekerja bersama. Harapan dapat menginspirasi, jadi sejalan dengan tim nasional yang ingin mendidik masyarakat,” katanya.
Untuk pemain tim nasional Indonesia, Ramadhan Sananta, kolaborasi GSI dengan Tapping memungkinkannya untuk mengisi waktu luang lebih produktif.
“Dengan keberadaan Tiktok, belajar juga membuat saya lebih produktif ketika ada waktu luang, karena ada kegiatan menarik yang dilakukan dan orang baru dapat bertemu,” kata Sananta.
(ABS/PTR)