
Jakarta, CNN Indonesia –
Wakil Presiden Iran Muhammad Javad Zarif mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatannya Senin (3/3). Pengunduran diri diajukan kepada Presiden Masuda.
Dilaporkan bahwa laporan agen resmi dari kantor berita IRNA dilaporkan bahwa Presiden Masud Bezishyan menerima surat pengunduran diri Zarif, yang belum menerima.
Dalam memuat di jejaring sosial X, Zarif berpendapat bahwa “menentang gambar, pencemaran nama baik dan ancaman terhadap keluarganya.” Dia juga menyebutkan periode pahit 40 tahun dalam layanan negara.
“Untuk menghindari tekanan yang lebih besar pada pemerintah, presiden pengadilan menyarankan agar saya mengundurkan diri dan segera menerimanya.”
Pada Juli 2024, Presiden Pesiskian Zarif diangkat sebagai Wakil Presiden Urusan Strategis. Pada 1 Agustus, Zarif mengundurkan diri setelah layanannya dalam waktu kurang dari dua minggu, tetapi ia kembali ke pos pada akhir bulan yang sama.
Javad Zarif adalah diplomat tinggi di Iran dan mantan menteri luar negeri pada 2013 dan 2021 di bawah arahan Presiden Hassan Rohan. Itu dikenal di arena internasional karena berpartisipasi dalam perjanjian nuklir 2015.
Perjanjian itu sebenarnya dibatalkan tiga tahun kemudian, ketika Amerika Serikat, selama periode Donald Trump, adalah presiden, dan Amerika Serikat menarik perjanjian dan melanjutkan sanksi yang lumpuh di Republik Islam.
(DNA)