
Jakarta, CNN Indonesia –
Presiden Komisi Kontrol Kompetitif Bisnis (Manfaat) M. Fodaula Asa telah mengungkapkan bahwa partainya tidak memiliki uang untuk membayar air dan listrik setelah pemotongan anggaran.
KPPU awalnya menerima plafon anggaran RP105 miliar. Namun, Kementerian Keuangan mengurangi menjadi Rp67,47 miliar.
“Pada bulan Maret, potensi listrik tidak memiliki anggaran, Tuan,” kata Foundarullula di kompleks parlemen, Kamis (13/2).
Dia mengatakan bahwa pengurangan anggaran juga berarti bahwa KPPU tidak melanjutkan outsourcing 66 kontrak untuk kebersihan dan keamanan. Outsourcing karyawan akan dimulai dari kontrak Juli.
Selain itu, KPPU akan berhenti berlangganan Internet. Foundhable mengatakan bahwa anggaran cukup untuk membayar hanya sampai Juli.
“Setelah itu, tindakan akan ditangguhkan di 7 kantor regional,” katanya.
Selama pertemuan, kami mendengar laporan pengurangan anggaran di Kementerian Perdagangan. Kementerian Anggaran Perdagangan adalah 38,88 persen, mencapai 1.132 triliun.
Selain itu, pemotongan anggaran juga terjadi di Badan Asumsi Nasional (BPKN). Anggaran BPKN telah dikompilasi dari RP8,97 miliar menjadi RP2,39 miliar.
Kementerian Kementerian juga merasakan pemotongan anggaran. Menteri Erik Tohre mengatakan bahwa kementeriannya hanya akan menerima RP161,9 miliar rubel RP277,5 miliar.
(AGT / DHF)