
Jakarta, CNN Indonesia –
Tidak semua Muslim macet. Kondisi tertentu, seperti penyakit, perjalanan atau kondisi lain, jangan biarkan siapa pun berpuasa. Apa etika makanan untuk orang yang terjebak?
UIN -Kector Syarif Hidayatullah Jakarta, Rumadi Ahmad, mengatakan bahwa dalam hal ini dua partai dapat dipertimbangkan, yaitu dari bagian orang yang makan dan di pihak orang yang berpuasa.
Dari sisi yang tidak cepat, Rumadi menyarankan agar seseorang yang tidak meminta izin harus meminta izin sebelum makan untuk berpuasa. Jika ini tidak memungkinkan, lebih baik makan di tempat yang lebih tersembunyi daripada bentuk rasa hormat.
“Orang -orang yang tidak harus melarang makan atau minum orang lain di sekitar mereka. Mereka seharusnya tidak meminta rasa hormat yang berlebihan, seperti menuntut tempat makan selama bulan Ramadhan,” kata Rumadi pada tahun 2022.
Rumadi menekankan bahwa rasa hormat ini berlaku untuk semua pihak, baik sesama Muslim maupun penggemar agama -agama lain. Setiap orang harus memiliki empati dan saling menghormati, sehingga kehidupan sosial tetap harmonis dan damai.
Dengan menetapkan prinsip saling menghormati, kehidupan keagamaan di Indonesia akan lebih penuh dengan perdamaian dan bersama.
“Jika kita mulai mempertahankannya, hidup akan menjadi indah. Kehidupan religius di Indonesia akan penuh kedamaian,” pungkasnya.
(Isn/isn)