
Jakarta, CNN Indonesia –
Otoritas Layanan Keuangan (OJK) telah menerima 57.426 laporan yang terkait dengan ketukan. Laporan itu diterima oleh Pusat Penipuan Bibi Indonesia.
Kepala Transaksi Keuangan untuk Jasa Keuangan, Pendidikan, dan Perlindungan Konsumen Widdes Profesional berarti bahwa kehilangan pendapatan yang lengkap dilaporkan ke Rp994,3 miliar.
“Sampai saat ini, total kerugian menjadi RP994,3 miliar dan dana penuh untuk para korban RP127 miliar dilaporkan,” kata Dewan Story Selasa (4/3).
Jumlah laporan yang dilaporkan pada 64.219 akun ketika mereka membatasi beberapa 28.568 akun.
Fredcerica mengatakan itu adalah timnya untuk menarik masyarakat untuk sangat berhati -hati. Terutama sebelum laporan Ramadhan Rises terkait dengan pembelian ilegal sering.
“Dewasa bervariasi dan selalu baru. Jadi kami tidak dapat memindahkan keadaan seperti itu karena akan ada banyak variasi yang berbeda.
Indonesia Anti-Scam Center (IASC) adalah kontak untuk jaringan antara OJK, anggota gugus tugas Dematering Financial Services (Powers) dan Jasa Keuangan) yang berlangsung di lembaga keuangan dan telah mencegah.
Pengenalan situs web OJK AASC akan mempercepat bekerja di antara layanan keuangan untuk mengendalikan keterlambatan keterlambatan dan mencegah akun yang berhubungan dengan menipu.
Selain itu, kelompok terkait palsu mengidentifikasi, mencari korban korban yang rentan dan merupakan aturan hukum.
Penciptaan IASC diciptakan untuk menanggapi penipuan komprehensif yang luas dan tingginya nilai para korban dari korban yang hilang.
Saat ini, IASC didukung oleh industri perbankan, sistem pembayaran dan e-commerce.
(SFR)