
Jakarta, CNN Indonesia –
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmin) Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa perubahan dalam sistem masuk siswa baru (SPMB) terjadi pada pendapatan di tingkat sekolah muda dan tua.
Di tingkat sekolah pemuda yang tinggi, ia melanjutkan, ada perubahan pada persentase pendaftaran siswa di empat cara yang berpartisipasi dalam pandangan, misalnya, pernyataan, prestasi, dan mutasi.
Sementara Abdul Mu’ti berada di sekolah menengah, sistem pintu masuk siswa yang baru akan dilakukan melalui daerah/kota, sehingga keputusannya berada di tingkat provinsi.
“Kami tetap baik, karena sekolah utama bukanlah perubahan,” kata Mu’ti di Jakarta, Kamis (1/30).
Mu’ti mengatakan sistem ini diubah untuk meningkatkan kelemahan dalam sistem pendidikan sebelumnya.
Dia menjelaskan bahwa berbagai perubahan dilakukan termasuk persentase pendaftaran siswa di tingkat sekolah junior tinggi berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan sejak awal sistem PPDB yang bekerja sejak 2017.
Akibatnya, itu berlanjut, Kementerian Pendidikan dan Budaya berkolaborasi dengan sejumlah pemangku kepentingan terkait, dan Kementerian Dalam Negeri adalah Kementerian Dalam Negeri. Karena implementasi SPMB ini akan melibatkan pemerintah daerah.
“Kami memberi tahu presiden proyek ini, dan mengatakan dia menyetujui substansi proposal kami,” katanya.
“Dewa dengan sukarela, besok (Jumat 1/31) pukul 07.00 WIB, kita akan bertemu dengan DPR untuk membahas bagaimana Kementerian Urusan Domestik, terutama pemerintah provinsi, Kabupaten dan Kota sehingga pengakuan siswa baru dapat bekerja sejauh mungkin,” kata Menteri Pendidikan dan Pusat Abdul Mu’ti.
Sebelumnya Kementerian Pendidikan dan Pusat menggantikan Sistem Gateway Student baru (PPDB) ke SPMB pada tahun 2025.
“Alasan alasannya adalah karena kami ingin memberikan layanan pendidikan terbaik untuk semua orang,” kata Mu’ti.
(RZR/ANTARA/WIS)