
Jakarta, CNN Indonesia –
Menteri Keuangan Sri Mulyani menekankan bahwa Presiden Prabowo Subianto tidak mentolerir korupsi.
Wanita yang disebut ANI dipanggil untuk menekankan bahwa Presiden Prabowo memberikan panduan terkait dengan efisiensi anggaran.
Namun, Kementerian/Lembaga (K/L) masih diminta untuk fokus menjalankan program besar termasuk kemenangan cepat.
“Petunjuk Presiden (Prabowo) membuatnya efektif dan mempertahankan anggaran sehingga masih dapat dilakukan dengan toleransi terhadap korupsi,” kata Ani pada konferensi pers APBN kami dengan Central Jakarta pada hari Jumat (8/11).
“Jadi, tidak ada toleransi terhadap korupsi dan (juga) efisiensi,” katanya.
Ani juga menyebutkan persiapan APBN 2025.
Itulah sebabnya Menteri Keuangan menawarkan Sri Mulyani semua kementerian/lembaga (K/L) untuk mempertimbangkan anggaran negara. Ini sejalan dengan kepala negara dengan bawahannya pada berbagai kesempatan.
“Secara khusus, dengan berbagai umpan balik tentang efisiensi, ini ditandai dengan rasio modal skala besar (ICOR), kemudian kebocoran dan korupsi,” katanya.
“Ini harus diperlakukan oleh semua kementerian/lembaga (k/l). Oleh karena itu, jika tinjauan anggaran nasional dibuat, kebijakan Mr Prabowo lebih ditekankan,” kata Ani.
(SFR/SKT)