
Jakarta, CNN Indonesia –
PBB (PBB) mengurangi dana untuk pengungsi Rohing ke Indonesia setelah Presiden AS Donald Trump membekukan bantuan asing.
Keputusan ini secara langsung mempengaruhi hampir 1.000 pengungsi ke Pekanbaru, Sumatra. Ribuan dari mereka bertekad untuk melakukan perjalanan dengan perjalanan berbahaya melalui laut setiap tahun untuk mencapai Malaysia atau Indonesia. Namun, tanpa status hukum yang jelas, mereka masih bergantung pada bantuan kelangsungan hidup PBB.
“Dengan sangat menyesal, karena sumber IOM yang terbatas, dia tidak bisa lagi memberikan bantuan dalam bidang kesehatan dan arus kas untuk 925 pengungsi Rohingy yang saat ini masih di Pekanbaru,” menandatangani surat dari wakil kepala misi IOIM, dikutip Kamis (6/3) oleh AFP.
Keputusan Amerika untuk membekukan dana bantuan asing pada bulan Januari terhambat oleh respons kemanusiaan PBB terhadap pengungsi Rohingje.
Sebagai donor terbesar di OM -A, dana ini berhenti mempertahankan tingkat bantuan. Dalam deklarasinya kepada AFP, IOM mengatakan bahwa partainya “telah menghormati semua perintah hukum setelah ketentuan Amerika Serikat, tetapi mengakui bahwa kebijakan ini telah mempengaruhi staf, operasi dan masyarakat yang melayani.
“Kami diberitahu bahwa IOM tidak bisa lagi menawarkan keuntungan moneter. Itu adalah satu -satunya bantuan yang membuat pengungsi selamat,” katanya. Sebelumnya, pengungsi menerima tunjangan bulanan sekitar satu juta rupee ($ 61,24) per orang.
“IOM mengkonfirmasi kepada saya bahwa ini menyebabkan pengurangan dana Amerika,” katanya.
Sementara itu, Indonesia bukanlah negara bagian yang menandatangani Konvensi PBB untuk para pengungsi dan menekankan bahwa partainya tidak dapat dipaksa untuk secara permanen menerima pengungsi raster.
Pemerintah Indonesia telah mendesak negara -negara tetangga untuk berbagi tanggung jawab dalam relokasi pengungsi yang telah tiba di wilayah mereka. (Isn / isn)