
Jakarta, CNN Indonesia –
Presiden Ukraina Volodmir Zelensky tiba pada hari Senin di Arab Saudi (10/3). Zelensky tiba hanya satu hari sebelum Ukraina dan Amerika Serikat (AS) berbicara tentang konflik Rusia.
Zelensky, dilaporkan oleh Reuters, diperkirakan akan bertemu dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Arab Saudi adalah perantara sejak awal kemajuan Rusia di Ukraina. Arab Saudi menjadi perantara narapidana dan pembicaraan antara Rusia dan AS bulan lalu.
Sementara itu, pada hari Selasa (11/3), ini adalah pertemuan resmi AS dan Ukraina yang pertama, pejabat Zelensky harus pergi ke Gedung Putih sebelumnya. Pertemuan itu gagal, bahkan Zelensky dan Presiden AS Donald Trump bertengkar.
Hari ini, AS berharap untuk segera mengakhiri hutan Rusia -ukraine.
“Saya pikir kami akan pergi ke sana, kami berharap dapat membuat kemajuan penting,” Steve Vitkofs, seorang duta besar untuk wawancara Fox News di Fox News.
Dia juga berharap Zelensky pergi ke Amerika Serikat lagi untuk menandatangani perjanjian tongkat mineral minggu ini di Ukraina. “Aku sangat berharap. Semua tanda sangat bagus, sangat positif.”
Sampai Zelensky mengumumkan bahwa dia tidak akan menghadiri pejabat kami. Dia memberikan pertemuan itu kepada Menteri Kegiatan Luar Negeri, Menteri Pertahanan, Kepala Staf.
Dia juga menekankan bahwa Ukraina juga dikirim ke akhir perang.
“Kami berkomitmen penuh untuk percakapan dan berharap untuk mendiskusikan dan menyetujui keputusan dan langkah -langkah yang diperlukan,” kata Zelensky untuk mengunggah X (Twitter).
“Saran yang realistis sudah masuk. Kunci untuk bergerak mudah dan halus.”
Pejabat AS mengatakan mereka berencana untuk menggunakan pertemuan itu untuk mencari tahu apakah Kiev ingin membuat konsesi material di Rusia untuk menutup perang.
Seorang perwira AS mengatakan: “Kami ingin melihat apakah Ukraina tertarik tidak hanya dalam damai tetapi juga dalam damai yang realistis.”
Trump mengatakan hari Minggu dia berharap untuk hasil yang baik dari pembicaraan di masa depan. Dia menambahkan bahwa AS “hampir” mengakhiri penangguhan distribusi Kiev yang digarisbawahi.
(TSA / Reuters)