
Jakarta, CNN Indonesia –
Bekerja sama antara Pusat dan Wilayah, Data Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSN) dapat menjadi sarana untuk mempercepat kemiskinan di semua wilayah.
Saifullah Yusuf, Menteri Menteri Sosial Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Googool), mantan Kepala Layanan Sosial Jawa, mengatakan bahwa pertama kali dalam inisiatif DTSN, Indonesia memiliki satu data yang akan ditransfer ke semua kementerian/lembaga dan otoritas lokal.
“Kami bekerja bersama, membuka segalanya. Kami mengganggu Tuhan, dengan pengurangan kemiskinan yang signifikan,” kata Gus Ipool, Rabu (2/19).
Latar belakang desain DTSN adalah karena tujuan tujuan alokasi bantuan sosial. Karena setiap K/L milik data memiliki banyak versi.
“Sejauh ini kami bekerja secara individual. Oleh karena itu, Presiden Prabov telah mempercayakan pesan pekerjaan berdasarkan data. Karena kami telah memiliki banyak bantuan di masa lalu yang belum diterapkan.”
Selama waktu itu, seiring angsa IPOL berlanjut, tampaknya masing -masing negara bekerja dengan datanya sendiri. Untuk alasan ini, presiden Nabi Subanthus meminta agar data dilakukan berdasarkan data agar memenuhi syarat untuk tujuan tersebut.
Dikatakan bahwa kehadiran Dittson adalah referensi untuk semua pihak untuk merencanakan program kesejahteraan sosial. Gus Ipul mengatakan arah presiden semua kementerian/lembaga, yang harus mengintegrasikan dan memperbarui satu data. Kemudian, semua kementerian/lembaga dan otoritas lokal hanya memiliki satu data.
DTSIN dikelola oleh Central Statistics Agency (BPS), yang, menurut data kemiskinan, menerima perintah untuk memproses data kemiskinan.
“Ini adalah Vijayanic, yang didukung oleh proses statistik organisasi yang dapat diandalkan (BPS). Data ini tentu tidak akan meningkat dalam kemiskinan di daerah ayah,” kata Goose Ipule.
Menurutnya, ini karena masih ada beberapa area yang khawatir tentang fakta bahwa data kemiskinan di daerah tersebut meningkat setelah DTSN diimplementasikan.
Goose Ipool menjelaskan bahwa masyarakat akan diklasifikasikan oleh DTSN, yang akan diklasifikasikan berdasarkan Desil, yang akan membantu pemerintah memberikan intervensi yang lebih tepat, dengan mempertimbangkan ketentuan setiap klasifikasi DACIL.
“Dengan data ini (DTSN), intervensi kami akan lebih memperhatikan solusi 1 hingga 10. Tidak ada data di komunitas miskin, tetapi ini adalah data umum orang Indonesia dan ketegangan,” katanya.
Sementara itu, untuk memastikan bahwa data DTSIN akurat, iPule Goose menunjukkan kepala semua layanan sosial untuk memastikan bahwa proses pembaruan data dilakukan di setiap area.
Pembaruan data wajib karena setiap hari mati, bergerak, meningkatkan beberapa kelas. Ada dua jalan yang diperbarui, yaitu, jalan penumpang resmi dan kemitraan. Cara pertama, yaitu, menyarankan gagasan RT/RW Village/Caluhan -Vimersch dan Bupati/Walikota Akreditasi Dino.
Untuk jalan kedua, masyarakat dapat segera mengajukan proposal atau kontradiksi melalui aplikasi inspeksi bantuan sosial, dengan ketentuan bahwa data selanjutnya merupakan perbedaan.
“Siapa pun dapat meluruskan data ini. Buka program CEK bantuan sosial, menu penawaran. Ada situasi yang harus dipenuhi sebagai contoh rumah. Tambahkan foto dan dokumen tambahan lainnya, PKH akan memproses rekan kerja dan Caluhan/Village.”
Ditambahkan ketika DTSN mulai diaktifkan, setiap tiga bulan akan diperbarui dan mengkonfirmasi status keadaan bantuan sosial.
“Jadi, sekali setiap tiga bulan, mereka akan dievaluasi oleh sistem penerima bantuan sosial, atau apakah mereka memenuhi syarat untuk kemudian menghubungi bantuan sosial. Jadi ini adalah cara kami memperbarui,” katanya.
Selain itu, untuk membangun kerja sama antara Kementerian Sosial dan Layanan Sosial dan Layanan Sosial dan Layanan Sosial, Jawa Timur, sementara berencana untuk memperbarui Program Kesejahteraan Sosial dan DTSN, mengatakan dalam epule bahwa mereka akan meningkat dengan pemimpin regional yang terpilih.
“Di masa depan, saya akan berbicara dengan bupati/walikota, harap pertimbangkan anggaran urusan sosial karena mereka memperhatikan pendidikan, kesehatan, dan lainnya,” kata Goose Ipul. (Rir/ray)