
Jakarta, CNN Indonesia –
Israel dan kelompok milisi Palestina akan memulai negosiasi untuk tahap kedua gencatan senjata di Jalur Gaza setelah secara resmi diselesaikan pada 1 Maret.
Seorang juru bicara Hamas Abdel Latif al-Qanouua, mengatakan sinyal positif dikaitkan dengan tahap kedua diskusi.
“Indikator secara positif terkait dengan dimulainya negosiasi untuk tahap kedua,” kata al-Qanoua dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip oleh AFP pada hari Sabtu (8/3).
Sinabi ni Al-Qanoua na ang mga tagapamagitan ng Egypt at Qatar ay kasalukuyang nagsisikap na gumawa ng isang tigil ng tigil sa isang pangalawang hakbang na nangyayari sa lalong madaling panahon.
Dengan demikian, para pejabat Hamas bertemu dengan kepala Badan Intelijen Mesir, Hassan Mahmoud Rachad, di Kairo.
“Delegasi menekankan perlunya mematuhi semua ketentuan perjanjian, memulai percakapan langsung untuk tahap kedua, membuka perbatasan, dan mengizinkan bantuan manusia untuk memasuki Gaza tanpa batasan atau persyaratan,” kata Hamas, seperti yang dikutip Al Jazeera.
Pada saat yang sama, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melaporkan bahwa partainya akan mengirim delegasi ke Doha, Qatar, pada hari Senin (10/3) untuk dibahas.
“Israel diundang oleh mediator untuk didukung oleh Amerika Serikat, dan akan mengirim delegasi Doha pada hari Senin dalam upaya untuk memajukan negosiasi,” kata pernyataan kantor Netanyahu pada hari Sabtu.
Fase pertama senjata Israel-Hamas berakhir pada 1 Maret setelah 19 Januari.
Kedua belah pihak tidak melanjutkan pada tahap kedua karena Israel bersikeras untuk memperluas langkah pertama hanya 42 hari.
Fase pertama dari perpanjangan itu sendiri adalah presiden presiden presiden Presiden AS Donald Trump, Steve Witkoff. Witkoff menyarankan agar gencatan senjata pertama harus diperluas dalam waktu 50 hari sampai liburan Yahudi Ramadhan dan Paskah.
Hamas menolak proposal ini. Hamas bersikeras bahwa Israel ingin membebaskan warganya tetapi masih ingin melanjutkan perang.
Hamas mengakui bahwa partainya hanya akan melanjutkan untuk melanjutkan gencatan senjata di tahap kedua, yang termasuk perjanjian gencatan senjata permanen.
Di bawah fase pertama, Hamas melepaskan 25 sandera hidup dan delapan badan. Sementara itu, Tel Aviv membebaskan hampir 1.800 warga Palestina yang dipelihara di berbagai penjara Israel.
(Blq/end)