
Jakarta, CNN Indonesia –
Para korban dan tersangka menandatangani perjanjian damai dalam dugaan investasi mereka dalam robot perdagangan Net89 untuk menyelesaikan kasus -kasus serius korban yang dijual dengan harga triliunan RP7.
Biononda Johan Anggara, pengacara untuk korban Net89, mengatakan partainya bertemu dengan pengacara tersangka dan setuju untuk menandatangani surat perdamaian atau Acta van Dading.
Biononda mengatakan perjanjian damai juga ditingkatkan dengan melibatkan notaris sebagai perilaku nyata. Dia mengatakan bahwa, oleh karena itu, dapat digunakan sebagai bukti untuk berbagai hubungan hukum, terutama Net89.
“Faktanya, implementasi dokumen ayah kereta sebenarnya adalah implementasi pertemuan penyelidik di masa lalu bahwa penyelidik menyetujui upaya hukum ini. Namun, kami kemudian mengetahui bahwa para penyelidik berbeda dari apa yang kami lakukan dengan beberapa tersangka P21.”
Oleh karena itu, ia berharap bahwa polisi dapat mengadopsi proses rehabilitasi yang dilakukan oleh semua pihak.
“Dalam hal kemanusiaan, kami khawatir bahwa banyak korban mengalami kerusakan finansial, sehingga kami dapat berharap bahwa para penyelidik dapat mendengar teriakan korban dan membantu RJ ini dengan membantu RJ ini dalam bentuk kemanusiaan dengan tidak berada di P-21, termasuk kantor jaksa penuntut.”
Investigasi kriminal pada saat itu menekankan bahwa bahkan jika para korban dan korban dikatakan telah sepakat untuk mencapai perdamaian, investigasi terhadap penipuan dan investasi dalam robot komersial Net89 berlanjut.
Kanit v Subdit II II Direktur Hukum Pidana Khusus, Kompol Karta, menekankan bahwa Kantor Jaksa Agung telah mengumumkan file kasus saat ini atau P-21.
Oleh karena itu, Carta mengatakan bahwa bahkan jika perjanjian damai tercapai, proses investigasi kasus pidana Net89 akan berlanjut.
“Jika perdamaian di antara mereka benar, silakan lanjutkan. Tetapi kasus di Net89 adalah dua tersangka dan AA P-21,” katanya kepada wartawan pada hari Kamis (2/13).
Karta mengatakan setelah pengumuman bahwa bukti masih tersedia untuk sekarang dan sebelum mengirim pesan ke jaksa penuntut (JPU) dalam waktu dekat.
“Hari ini, itu melihat bukti yang ditransfer ke jaksa penuntut, dan tersangka lainnya adalah P-21,” katanya.
Dalam hal ini, Bareskrim menunjuk 14 orang sebagai tersangka. Mereka adalah Andres Andreyanto, Lauw Swan Hie Samuel, Erwin Saeful Ibrahim, Reza Shahrani Alias Reza Patent, Alwin Amana, Ferdi Iwan, Hanny Suteja, David, David, David, David, dan di, ir, ir,
The suspect is charged with Article 378 of the Criminal Code and/or Article 372 of the Criminal Code and/or Article 45 of the Criminal Code, Section 28 of the Criminal Code and/or Article 34 of the Criminal Code, Article 1, Article 5, Article 5, Article 5, Article 5, Article 1, Article 1, Article 1, Article 5, Article 5, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article 1, Article
Selain itu, berdasarkan Bagian 39 dan/atau Bagian 46 dari KUHP, Bagian 39 dan/atau Bagian 46 dari Bank untuk tujuan mereka berdasarkan Bagian 39 dan/atau Bagian 46 dari KUHP. (Gil/tfq)