
Jakarta, CNN Indonesia –
Presiden Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Panzhatan menekankan bahwa pemerintah mempercepat kantor keluarga.
Luhut di Kementerian Pusat Jokt Central Yokta, Jakarta, mengatakan: “Semua orang (harus menyetujui penciptaan kantor keluarga), dan bukan di bagian tengah bagian tengah Kemenke pada hari Rabu.
“Jika Anda ingin masuk (di kantor keluarga), ini yang paling penting,” tambahnya.
Luhut menekankan bahwa Presiden Prabovo Subanto memberi lampu biru untuk menciptakan kantor keluarga. Dengan demikian, ini akan segera menciptakan masalah teknis.
Dia mengatakan bahwa akan ada kelompok dari Den dan Kementerian Ekonomi untuk mengendalikan masalah. Luhut berharap negosiasi akan dapat berakhir minggu depan.
Setelah itu, hasil diskusi teknis diwakili oleh Presiden Prabovo. Menurut Presiden Luhut Luhut, kantor keluarga akan dibuat dalam beberapa bulan mendatang.
“Kami berharap bahwa dalam beberapa bulan mendatang (kantor keluarga, sebuah lembaga resmi, itu secara resmi dibuat) ketika kami bertemu di monumen. Jadi kita hidup secara teknis. “
“Kami melapor kepada Presiden (Prabavo), jika presiden dieksekusi (bentuk kantor keluarga), kami memuaskan.”
Permintaan untuk pembentukan kantor keluarga telah disebutkan Luhut sejak ia menjabat sebagai koordinasi Menteri Delegasi dan Investasi Joko secara luas. Pertama, Luhut memberi tahu publik pada 5 Juni 2024, ketika ia dipanggil anggaran Majelis Indonesia dengan menteri terkoordinasi lainnya.
Jodco menetapkan target $ 500 miliar atau sekitar $ 500,8 triliun (asalkan nilai tukar 16.357 rupee adalah 16,357 rupee per dolar) dari menciptakan kantor keluarga. Ini akan berubah dari kekayaan Anda yang gila.
Selain kantor keluarga, sebuah perusahaan swasta menjalankan manajemen investasi dan manajemen real estat untuk keluarga kaya. Ini ditujukan untuk menumbuhkan dan mentransmisikan sifat yang efektif antar generasi.
Pulau Bali adalah bagian dari area yang akan dipilih untuk membuat kantor keluarga. Sementara opsi lain adalah di kota (C) dari kepulauan.
Di sisi lain, kantor keluarga dianggap mempengaruhi pendapatan negara. Ini karena fakta bahwa pembiayaan modern di kantor keluarga tidak akan menjadi pajak.
Mantan Menteri Perencanaan Nasional (PPN) / Ketua Bappenas Suharas Suharsan Monoarfa bahkan mengklaim bahwa permintaan maaf kepada menteri multyani multyani. Dia percaya bahwa pemerintah tidak boleh terus menjual insentif keuangan untuk menarik investasi asing.
“Saya pikir kami tidak perlu memberi Anda insentif keuangan.”
“Menurut saya, lebih baik memberikan hal seperti itu daripada insentif fiskal.
(AGT / SKT)