
Jakarta, CNN Indonesia
Thailand mengembangkan kereta cepat 609 km untuk menghubungkan Bangkok melalui Laos ke Cina.
Mereka berjuang untuk kereta cepat pada tahun 2030.
Setelah dimulainya CNN, ini disampaikan oleh pemerintah Thailand pada hari Rabu (29/1). Lebih dari sepertiga dari arsitektur saat ini diselesaikan di bagian di mana Kota Bangkok terhubung ke Thailand Nakhon Ratchasima.
Jalan menuju Nong Khai, Thailand, yang terikat langsung ke Laos, siap pada tahun 2030.
Sementara itu, rute kereta api sepanjang 1.000 km dari Laos Capital, Vientiane ke Kunming City, Cina barat daya, dimulai beroperasi pada tahun 2021.
Biaya konstruksi adalah 6 miliar dolar AS.
“Ini adalah peluang bagi Thailand untuk terhubung ke ekonomi global.
Jirayu menambahkan bahwa keberadaan kereta cepat ini akan membawa Thailand lebih dekat ke tujuan dan menjadi pusat distribusi.
Pengumuman itu muncul setahun setelah China Thailand meminta untuk berkembang lebih cepat di jalur kereta api. Diskusi tentang rel kereta api ditandatangani oleh Thailand dan Cina pada 2017 hampir 20 tahun yang lalu dan mulai beroperasi pada tahun 2021.
Namun, konstruksi ditunda karena ketidaksepakatan tentang pembiayaan dan desain serta kehancuran yang disebabkan oleh COVID-19.
Pembangunan kereta Kaina Thailand adalah bagian dari program Silk Road Initiative (BRI) yang dioperasikan oleh negara Bambus Cutain.
Program Silk Root dibuat pada 2013 oleh Presiden China Xi Jinping untuk berinvestasi di lebih dari 130 negara dan organisasi internasional.
Proyek ini membangun Papua Nujini Expressway dari Sri Lanka ke Afrika dan menawarkan infrastruktur listrik dan komunikasi dari Amerika Latin ke Asia Tenggara.
Tetapi para kritikus melihat Bri sebagai cara China mempengaruhi dunia melalui perangkap utang.
(Agt/fby)