
Medan, CNN Indonesia –
Unit Investigasi Polisi Asia untuk narkotika dimasukkan dalam penembakan dengan pengedar narkoba bersenjata di apartemen MAS Saya, Cuka Timur, Asahan Regence, Sumatra Utara (Sumatra Utara).
Bos polisi Asahan AKBP Araiaiid Heroidi mengungkapkan bahwa penangkapan dimulai dengan informasi publik tentang kegiatan seorang pria bernama Ali Muda Nasuration, yang diduga mendistribusikan narkotika metafetamin.
“Kami menerima informasi bahwa tersangka memiliki sejumlah besar metafetamin. Kelompok ini segera melakukan penyelidikan atas pembelian rahasia untuk memberikan kebenaran informasi,” kata AKBP Heroidi pada hari Minggu (24 April 2015).
Petugas polisi kemudian menghubungi atau mengklaim memesan 4 kg metafetamin untuk 920 juta rp. Apakah dia menyetujui transaksi dan setuju untuk bertemu di sebuah rumah di perumahan HoHor Permai, distrik Datuk Bandar, Kota Tanjungbalai.
“Ketika petugas bertopeng mengkonfirmasi keberadaan narkotika di lokasi, tim pengiriman segera pindah dan menangkap Ali. Untuk mencari tas di ruang tamu, empat paket metafetamin ditemukan,” katanya.
Dari hasil interogasi, ia mengklaim bahwa metafaamine milik Chandra alias rudi, seorang pedagang besar di Kisaran. Tim segera pergi ke Chchro di apartemen Surya Mas, cuka timur, tetapi rumah itu ditutup.
“Polisi yang yakin bahwa Chchra ada di rumah. Petugas polisi membuat taktik untuk merayunya. Kemudian pada sore hari Chansra akhirnya datang untuk mengendarai mesin Honda Nmax hitam,” jelasnya
Ketika polisi mencoba menangkapnya, Chansra benar -benar mengeluarkan pistol dari tasnya dan menembakkan beberapa kali dengan petugas polisi. Tim Opnal terpaksa menerima dan memberikan rekaman peringatan.
“Tapi tersangka terus menyerang ketika dia mencoba melarikan diri ke stadion mutiara kisaran. Meskipun mengejar Chandra, Chandra berhasil melarikan diri,” pungkasnya
Setelah insiden penembakan, polisi melakukan penyelidikan di rumah Chandra ditemani oleh kepala desa setempat. Di dalam rumah, petugas polisi menyediakan seorang wanita bernama Lisa, yang mengaku sebagai istri Chandra.
“Ada enam paket metaforis dari ruang utama, batang api, serta ratusan amunisi kaliber 9 mm dan 7mm. Polisi sekarang menembak untuk Chandra, yang masih melarikan diri,” jelasnya.
Hasil investigasi juga menemukan bahwa ia telah menerima 10 kg metafetamin dari kebiasaan seafood di Chhandra, dengan gaji RP. Beberapa artikel beredar sebelum Ali akhirnya terperangkap dalam operasi menutupi polisi.
“Polisi sekarang terus mengejar Chandra dan melacak jaringan narkotika yang lebih luas,” jelasnya. (Gil/gil/fnr)