
Jort, CNN Indonesia –
Sekretaris -Jenderal (Sekretaris -Jenderal) perwakilan Indonesia, Indrau Iskandar, menjelaskan tentang pilihan hotel bintang lima sebagai pertemuan Komite Hukum TNI dengan Pemerintah.
“Kami pertama -tama berbicara tentang aturan, aturan yang terkait dengan pertemuan bawat tinggi tidak dapat berada di gedung Parlemen,” katanya kepada wartawan pada hari Sabtu (15/03).
Indra menjelaskan bahwa itu diatur dalam aturan Pasal 254 RDP.
Selain itu, Indra mengatakan pertemuan PANJA di luar gedung perwakilan telah disetujui oleh kepemimpinan RDP.
Dia kemudian menjelajahi beberapa hotel dan hanya hotel yang sesuai di daerah Seine. Salah satu alasannya adalah mencocokkan standar pengeluaran RDP.
“Kami juga mempelajari beberapa tempat. Ada 5-6 kursi yang telah dipelajari, tetapi apa yang tersedia hanya ini, dan tentu saja diperhitungkan karena ada tingkat pemerintah ASBM yang tersedia dalam standar DPR,” katanya.
Sebelumnya, koalisi sipil untuk sektor keamanan membentuk Ylbhi, Kontras, Bem Si mengkritik pertemuan Panja di sebuah hotel mewah di program efisiensi pemerintah. Seorang juru bicara Koalisi Sipil bahkan memiliki peringkat dan memprotes langsung di pertemuan Hotel Panja pada hari Sabtu.
Menanggapi hal ini, Indra mengatakan bahwa RDP juga mempengaruhi efektivitas hingga 50 persen, tetapi untuk penerapan pertemuan selama akhir pekan ini berdasarkan perawatan.
“DPR juga mempengaruhi efektivitas yang 50 persen, kami masih mendapatkannya. Tetapi untuk RUU tersebut, tagihan strategis dari semua jenis, kami masih memiliki anggaran 50%, dan itu jelas merupakan prioritas kami, karena RUU ini juga merupakan bagian dari undang -undang RDP,” katanya.
“Jadi, jika Anda dikaitkan dengan tabungan, kami masih memiliki anggaran reservasi yang sangat hati -hati,” tambahnya.
Dia juga mengatakan bahwa dengan intensitas koleksi yang tinggi, dia membutuhkan tempat peristirahatan bagi para peserta RUU Panja TNI. Menurutnya, pertemuan baru selesai pada jam -jam pertama dan pulih pada hari berikutnya.
“Karena ini adalah maraton dan pada saat yang sama dengan tingkat darurat yang tinggi, itu harus dilakukan di tempat di mana ada istirahat,” katanya.
“Karena pertemuan ini mungkin berakhir pada malam hari, tetapi di pagi hari. Lalu istirahatlah, dan pagi hari harus dimulai lagi,” tambah Indra.
Sebelumnya, Komisi Dewan Perwakilan Rakyat dan bersama -sama dengan Pemerintah mengadakan pertemuan Panja terkait dengan undang -undang TNI di Faqumont Hotel, Central Jakarta, akhir pekan ini sejak Jumat (3/14).
Menteri Pertahanan Sephrey Sjamsedin sebelumnya mengatakan dia telah menunjuk Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan untuk berpartisipasi dalam diskusi RUU tersebut dengan DPR. Dia mengatakan dia ingin akun TNI diselesaikan sebelum periode resesi RDP.
Sjafri mengatakan RUU TNI telah mengirim empat poin utama perubahan RUU TNI, yang dikirim ke RDP. Pertama, penguatan dan modernisasi tim pertahanan.
Kedua, mengklarifikasi pembatasan penempatan TNI dalam tugas tugas di lembaga sipil. Ketiga, peningkatan kesejahteraan tentara. Akhirnya, atur batas usia untuk pensiun TNI.
Namun, Sjafri menekankan bahwa ulasan hanya akan masuk ke tiga artikel. Setiap Pasal 3 tentang posisi TNI, Pasal 47 terkait dengan lokasi TNI di lembaga sipil dan Pasal 53 terkait dengan periode pensiun.
(TFQ/KID)