
Jakarta, CNN Indonesia –
Calbeer elektrififikasi Toyota di Indonesia secara signifikan menghilang pada tahun 2025 sementara didorong oleh peningkatan teknologi hibrida.
Toyota dan Lexus mencatat hampir 5.500 unit mobil elektrifikasi pada Januari 2025, yang mereka naikkan lebih dari 15 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Direktur pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM), Ernando Demily, menunjukkan Toyota dan Lexus masih bertanggung jawab atas merek mobil hybrid di Indonesia dengan bagian merek 62 persen.
“Jadi, jika kita melihat merek Hybrid Indonesia yang lebih spesifik, ada bagian 62 persen dari pasar di Toyota Lexus itu sendiri,” katanya di Jakarta, Selasa.
Ernando menjelaskan bahwa Kebijakan Kebijakan Stimulus Luxury (PPNBM) telah dibantu bagi mobil hibrida untuk beralih ke model hybrid, terutama Kijang Innova Zenix dan Yaris Cross. Menurutnya, ini memiliki dampak positif pada permintaan pasar rumah tangga.
“Kami percaya inisiatif ini penerimaan mobil elektrifikasi akan mempercepat di Indonesia,” kata Ernando.
Dengan stimulus ini, harga mobil hibrida lebih kompetitif, sehingga lebih banyak konsumen untuk teknologi ramah lingkungan ini.
“Kami melihat kebijakan ini sangat membantu menerima mobil hibrida di Indonesia.
Ekspor juga diperiksa
Bob Azam, Wakil Presiden PT Toyota Motor Indonesia (TMMIN) mengatakan bahwa ekspor Toyotifatisasi tidak setuju bahwa ekspor kendaraan Toyoted memiliki impuls yang tajam.
Menurutnya, Toyota Hybride Auto Exports yang dilanjutkan pada tahun 2024 pada tahun 2024.
“Pada tahun 2023 mencapai mobil ekstraktor seperti Induca Zenix dan Yaris menyeberang pada jam 8 malam, bahwa inkorsi yang dibawa melalui merek rumah tangga, tetapi memperkuat persaingan ekspor kami,” katanya.
Secara keseluruhan, Ekspor Toyota Indonesia pada tahun 2024 mencapai 274.000 unit, berkurang sedikit dibandingkan dengan 2023 mencapai 292.000 unit. Bob menjelaskan bahwa Perang Ukraina dan perubahan kebijakan ekspor CKD juga memengaruhi global global di seluruh dunia.
Namun Toyota selalu optimis dengan memegang produktivitas dan efisiensi sebagai daya saing di seluruh dunia.
Toyota berkomitmen untuk melanjutkan elektrifikasi dengan banyak strategi, termasuk mobil berbasis baterai (BEV), hybrid plug-in (PHEV).
Bob Azam juga menekankan bahwa ekspor kendaraan diharapkan dari Indonesia untuk mencapai 3 juta unit, menyoroti dalam industri mobil nasional.
Dengan berbagai inisiatif ini Toyota optimis bahwa ia dapat terus memimpin pasar pelanggan pemilihan di Indonesia dan daya saing di bidang global.
(Sing / DMI)