
Jakarta, CNN Indonesia –
Dewan Pusat DPP (DPP) (DPP) mengatakan dengan serius meninjau alasan untuk sistem pemilihan dan pemilihan.
Presiden Delegasi Gubernur Ahlil Talkalia dianggap sebagai demokrasi bukan tujuan utama nasional dan wilayah. Menurutnya, demokrasi hanyalah cara untuk mencapai tujuan ini.
“Oleh karena itu, masa depan partai akan meninjau sifat sistem demokrasi yang akan kita bangun,” Daylil, “katanya,” kata Daylil di ujung Golor, Jakarta, Selasa (31/12).
Menurutnya, termasuk pemilihan presiden, legislatif dan pemimpin regional bukan peraturan penuh. Dibandingkan dengan pemilihan presiden yang telah dikembangkan dalam Konstitusi Hukum 1945, Sistem Legislatif dan Pemilu dapat berubah jika mereka terus memperhatikan prinsip masyarakat.
Akibatnya, kata Bahlinil, keputusan tidak akan mengambil kemungkinan bahwa sistem pemilihan di masa depan harus diubah dari pemilihan tidak langsung. Dia mengatakan partainya akan menambahkan informasi di luar partai untuk mempelajari alasannya.
“Jika itu baik untuk orang -orang, kami akan mempertimbangkan untuk memeriksa orang yang terlibat dalam proses pemilihan. Mereka tidak perlu memiliki pilihan cepat.
“Sebelum Anda memasuki pemilihan DPRD, penting untuk melakukan penyelidikan, penyelidikan telah dilakukan untuk pertama kalinya, jadi ada prosedur, ya,” tambah Bahlil.
Pemeriksaan pemilihan GDC telah diserahkan kepada Presiden Praboco Suby ketika ia telah menyampaikan pidato di peringatan 60 tahun Golkar Golkar Gonyr, Kamis (12/12).
Dia percaya bahwa pemilihan melalui GDC efektif. Dia merujuk ke banyak negara yang melakukannya.
“Saya melihat bahwa negara -negara tetangga efektif. Malaysia, Singapura, India, India,” kata Prabowo.
(Baby / th)