
Jakarta, CNN Indonsia –
Polisi mengungkapkan seorang remaja pada awalnya sehingga (14) tersangka untuk membunuh ayah dan nenek di Severandela, Japarta selatan, menyembunyikan keluarga.
Terungkap dari pernyataan aplikasi, penyelidik kriminal kepolisian Jakarta Selatan lebih dievaluasi.
“Ya, jadi kemarin kami meminta informasi dari ibunya menambahkan bahwa dia bertarung, maka Dewi adalah waktu untuk memerankan jurnalis pertemuan Nurma Dewi Dewi Dewi.
Berdasarkan pernyataan aplikasi, kata Nurma, kondisi keluarganya malam itu sangat senang. Bahkan, App mengakui bahwa dia tidak pernah menjadi peristiwa menyedihkan yang terjadi pada keluarganya malam itu.
“Jika rencananya bermain, ibu di sini adalah paus di sini sempurna. Dia (yang bersalah) tertawa bahagia, ibunya tidak mengharapkan banyak waktu,” katanya.
Nurma juga menyebutkan segera setelah bermain diam -diam dan mencari keluarganya, tetapi dan mengatakan tidur nyenyak terlebih dahulu.
“Yang bersalah mengatakan bahwa selamat tinggal ingin tidur. Jadi, 11 dia berjalan ke ibu ibu ayahnya. Dia telah melakukannya sebelum dia melakukannya.
Pembunuhan yang dilakukan Sabtu lalu (11/30) di pagi hari adalah 01,00 wib. Dua orang terbunuh, apa yang ayah dari APV (40) dan neneknya, RM (69).
Sementara ibu dari yang bersalah (APP) menderita cedera luka dan berhasil menyelamatkan dirinya sendiri. Itu juga harus menjalani perawatan medis karena luka yang dia alami.
Dalam hal ini, lebih banyak disebut sebagai tersangka atau anak yang berurusan dengan hukum (ABH). Karena usia usia, massa diandalkan pada lembaga penempatan anak sementara (LPS) selama proses hukum.
Sejauh ini, polisi setelah menyelidiki motif untuk lebih bertekad untuk melakukan pertarungan. Polisi juga menunggu konsekuensi dari pemeriksaan Asosiasi Psikologi Forensik (APSIFIFOR) untuk menentukan motifnya. (Isn / dis)