
Jakarta, CNN Indonesia –
Acara Balap MotoGP menggunakan sistem perhitungan titik yang juga menentukan lokasi klasifikasi. Bagaimana cara menghitung poin MotoGP?
Pengembangan metode untuk menentukan juara MotoGP Champion untuk menciptakan waktu. Setelah Federasi Olahraga Motor Internasional (FIM) menyelenggarakan turnamen balap pertama pada tahun 1949, peraturan sering berubah.
Pada periode pertama balapan hanya ada enam seri balap yang ditembakkan. Juara musim balapan ditentukan oleh jumlah pelari di podium tertinggi.
Jumlah seri balap secara bertahap meningkat serta pengemudi. Sistem penentuan kejuaraan bahkan lebih rumit dengan cara lama.
Akhirnya, pada tahun 1993, FIM menyebabkan revolusi menyajikan sistem titik yang berlaku untuk setiap seri balapan. Poin nominal yang dicapai oleh masing -masing pelari akan menentukan posisi dalam tabel.
Pengendara sepeda motor podium tertinggi berhak 25 poin dan podium kedua adalah 20 poin dan podium ketiga adalah 16 poin.
Selain itu, pelari yang berakhir di keempat – 15 juga akan menerima poin dengan angka yang berbeda.
Podium 1 = 25 poin podisia 2 = 20 poin poin popodiu
Sejak 1993 Sebelum era MotoGP menjadi tahun 2002, penghitungan poin belum berubah sejauh ini. Namun, ada inovasi yang dibuat oleh MotoGP, memperkenalkan balap sprint sejak 2023. Musim.
Sprint Race adalah sesi balapan tambahan setiap hari Sabtu, yang berlangsung tiga jam setelah sesi kualifikasi MotoGP berakhir. Jumlah roda dalam perlombaan sprint hanya setengah dari balapan utama.
Jika lompatan balap utama aneh, belokan balap Sprint akan bulat. Saat balapan utama berlangsung 25 putaran, balapan sprint akan menjadi 13 putaran.
Pelari akan menerima poin sebagai hadiah untuk balapan Sprint untuk klasifikasi.
Fii 1 = 12 poinphous 2 = 9 poinphous 3 = 7 poinphous 4 = 6 poinfic 5 = 5 poinphous 6 = 4 poinfic 7 = 3 poinphous 8 = 2 poinphous 9 = 1 poin
Dengan demikian, sistem perhitungan titik varietas MotoGP.
(Jun/IKW/IKW)