
Jakarta, CNN Indonesia –
AS membuka sekelompok Yaman di Yaman, yang dipimpin oleh Donald Trump.
Setidaknya 20 orang tewas dalam serangan itu pada hari Minggu (3/16), menurut Tentara Yaman. Rebusan Yaman juga mengatakan bahwa anak -anak AS terbunuh melalui serangan intens oleh militer.
Fotografer AFP mendengar bahwa ada tiga ledakan di sana dan pemukiman telah meningkat. Serangan itu terjadi di bagian utara Yaman.
“Sembilan warga sipil terbunuh dan sembilan lainnya terbunuh, kebanyakan dari mereka adalah cedera serius,” kata Jemeni Health dan lingkungan dalam pernyataan kantor berita.
Tentara STEW mengatakan setidaknya 10 orang tewas di seratus wilayah. Mereka mengutuk serangan terhadap Yaman sebagai “Inggris” dan “kekejaman kriminal” sebagai Washington Shington.
Rebusan juga berjanji bahwa AS yang tidak menyerang.
“Angkatan bersenjata Yaman kami sepenuhnya siap tumbuh dengan pertumbuhan,” kata Biro Politik Militer Houthi dalam sebuah pernyataan di stasiun TV Houthis Al-Msirah.
Hothi Rebels, yang telah dikendalikan oleh sebagian besar Yaman selama lebih dari sepuluh tahun, adalah bagian dari kelompok pro -potisi “poros resistensi”, yang sangat menentang Israel dan Amerika Serikat.
Mereka telah memicu beberapa serangan terhadap pesawat terbang dan roket yang kurang beruntung di Yaman dan teluk Eden di Laut Merah selama Perang Gaza dengan Palestina.
Pada awal Maret, Amerika Serikat telah mengklasifikasikan rebusan sebagai “organisasi teroris asing” dan membatasi semua komunikasi AS dengan kelompok tersebut.
Juru bicara Pentagon Sean Parnell mengatakan bahwa Hoth diserang oleh kapal perang AS dan kapal komersial antara tahun 2023 dan 174 kali.
Donald Trump sebelumnya melaporkan serangan militer Yaman dengan target utama kelompok militer.
Trump menyerahkan pernyataan ini di platform media sosial, Truth Social Sunday (3/16) pagi -pagi sekali.
“Kami menggunakan kekuatan fatal yang sangat tinggi sampai Trump merujuk pada Algazira,” kata Trump tentang unggahannya, “kami menggunakan kekuatan fatal yang sangat hebat sampai kami mencapai tujuan kami.”
Media, yang terkait dengan rebusan di Yaman, muncul beberapa waktu setelah serangan diumumkan. (RZR/RDS)