
Jakarta, CNN Indonesia –
Ketua Komite Manajemen Asosiasi Asuransi Seumur Hidup Indonesia (AAJI) menjadi Tampubolon memperkirakan bahwa semakin banyak orang yang tidak dapat membeli asuransi kesehatan swasta.
Karena biaya inflasi kesehatan atau medis di RI biasanya tinggi. Biaya kesehatan yang mahal pasti akan meningkatkan premi asuransi karena perusahaan asuransi harus membayar permintaan yang lebih besar.
“Inflasi medis kami adalah ganda -digit, ada beberapa tahun hingga 15 persen. Jika asuransi kesehatan ini adalah budak, jadi dalam beberapa tahun ke depan semakin banyak orang Indonesia dapat memiliki asuransi kesehatan komersial,” katanya dalam persidangan dengan komisi anggota parlemen XI, Senin (3/17).
Dikatakan bahwa orang yang tidak mampu membeli asuransi swasta telah pindah ke BPJS Health. Akibatnya, kesehatan BPJS akan lebih tertekan.
“Jadi potensi tekanan kesehatan BPJS karena semakin banyak klaim,” jelasnya.
Direktorat Layanan Keuangan (OJK) sebelumnya telah menemukan pemerintah melalui Menteri Keuangan (Menteri Keuangan), Sri Mulyani dan Menteri Kesehatan (Menkes) menjadi Gunada Sadikin bekerja pada standar permintaan asuransi kesehatan.
“Kami akan merumuskan hal ini (pembatasan persyaratan asuransi kesehatan),” kata Direktur Eksekutif Asuransi Pengawas, OG OGA OGA OGA OGA OGA OGA OGA setelah risiko dan manajemen 2024 di Intercontinental, Jakarta Selatan, Selasa (11/26).
OJK berharap diskusi ini akan membuat keputusan tertentu. OGI menekankan bahwa untuk meningkatkan ekosistem kesehatan diperlukan untuk menentukan batas atau persyaratan asuransi standar.
Harapan, ekosistem kesehatan Indonesia bisa lebih efektif. Selain itu, OGI ingin masyarakat mencari asuransi kesehatan lebih mudah dan diyakini lebih sehat untuk kesinambungan rumah sakit, apotek, dokter.
(FBY/SFR)