
Jakarta, CNN Indonesia –
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomidigi) mengusulkan pengembangan Pusat Data Nasional (BDN) di pulau -pulau Riao akhir.
“Dengan Korea, ini telah berakhir selama 2 tahun. Kami sekarang menjalankan lebih atau kurang kerja sama dengan pihak lain di luar Korea, yang merupakan waktu kerja sama.
Namun, Muttiya belum dapat memberikan informasi tentang pihak mana yang terlibat dalam pengembangan pusat data.
“Kami akan memutuskan bersama dalam pemerintahan, tetapi proyek ini pasti akan membuat pusat data di berbagai bidang, termasuk bidang ini,” katanya.
Pada bulan Februari, Proyek Konstruksi BDN dihentikan, kata film itu. Ini telah dinyatakan di tengah pengumuman kinerja anggaran yang digemakan oleh Presiden Prabhovo Subianando.
Kementerian Komunikasi dan Digital, Sekretaris Jenderal (COMCTIGI), langit -langit anggaran Kementerian adalah yang pertama pada tahun 2025. 7,73 triliun set
Salah satu proyek nasional, film BDN, telah dipilih untuk tidak melanjutkan tahun ini dengan menghentikan kebijakan hutang dan subsidi asing (PHLN). Ismail mengatakan kinerja anggaran dari PHLN telah mencapai 773 miliar.
Dalam proses di kompleks parlemen di Jakarta pada hari Selasa (4/2), Ismail mengatakan, “Pusat data film akan dihapus pada pembatalan proyek.”
Namun, pada pertemuan yang sama, Mutia menjelaskan bahwa proyek itu tidak dilanjutkan, bukan karena kinerja anggaran, tetapi bukan kelanjutan dari perjanjian koperasi yang ditetapkan dengan Korea Selatan.
“Jadi bagian bawah pusat data bawah tidak terlalu efisien, tetapi jika kita memiliki perjanjian fungsional dengan Korea Selatan, ada perjanjian jangka panjang dengan Korea Selatan,” kata Madhya.
Dia mencurigai dampak dari kondisi politik Korea Selatan yang menderita turbulensi. Akibatnya, belum ada pertumbuhan selama dua tahun.
Pengembangan BDN adalah bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat kedaulatan digital dan mendukung kecepatan perubahan digital di berbagai sektor negara.
Awalnya, pemerintah berencana untuk membuat tiga pusat data nasional yang tersebar di rokok, film dan modal, Nusandara (IKN).
(LOM/DMI)