
Medan, CNN Indonesia –
Gempa bumi, yang memiliki nilai 5,5, yang terjadi di Sumatra Utara (Sumatra utara) (18/3), menyebabkan tanah longsor, yang merupakan rumah -rumah penduduk.
“Gempa bumi memiliki 5,5 orang untuk memindahkan negara, yang merupakan rumah penduduk, jalan nasional, dll.
Sri Vahun mengatakan bahwa tanah longsor itu mengelola dua rumah di Paha di Hull. Seorang pria terbunuh dalam tanah longsor.
“Pada saat yang sama, satu orang terluka, dan satu orang diselamatkan,” jelasnya.
Saat ini, BPBD North Tapuli Register masih mengumpulkan data di tempat kejadian. Peralatan berat dari kantor Taput PUPR berada di lokasi kecelakaan dan membersihkan bahan longsoran salju.
Pada saat yang sama, kepala departemen hubungan masyarakat, Askheftu, kata Kartin Mangalun (70), seorang penduduk desa Tonga-Tonga.
“Meskipun seorang pria terluka atas nama Hulman Hutabatat (67). Kedua korban adalah wanita dan tinggal di satu rumah.
Direktur gempa BMKG dan tsunami
“Gempa bumi kembar adalah dua peristiwa gempa bumi, yang memiliki ukuran yang hampir sama, waktu dan lokasi pusat gempa yang relatif dekat,” katanya.
Menurutnya, parameter pertama gempa bumi terjadi pada 05:22:38 WIB, 5.5. Kedalaman gempa 10 km jauhnya. Untuk koordinat gempa, khususnya, 1,91 lu 99,10 bt dan geser terbuka (mogok).
“Meskipun parameter gempa adalah 2 pada 05:23:34 WIB, 5,6 dan kedalaman 10 km.
Menurut Dariono, perbedaan antara gempa bumi adalah 56 detik. Dan perbedaan antara dua pusat gempa adalah 9 km. Selain itu, jenis gempa bumi, khususnya, kerak permukaan (gempa bawah tanah permukaan) muncul dengan celah aktif.
“Kesenjangan sematan (kesenjangan sumatan) dari generator gempa bumi.
(Fnr / isn)