
Jakacarta, kamu -n -n indonesia –
Otoritas Layanan Keuangan (OJK) mencatat jumlah total pembelian yang sekarang membayar kemudian (BNPL) atau akun Paylater mencapai 20 juta akun pada tahun 2024.
Wakil Presiden Komisaris Komisaris, Mirza Aditasvara, mengatakan jumlah tunggakan di Paylater sebenarnya kecil, tetapi tetap menjadi perhatian OJK karena total akun mencapai 20 juta.
“Jadi ini adalah jumlah 100.000 pp yang sangat kecil, 200 ribu rp. 500 ribu, hlm. 1 juta.
OJK juga menyoroti penggunaan pinjaman yang tidak terkendali di negara ini. Mirza mengatakan pinjaman sebenarnya memainkan peran penting dalam pembukaan pendekatan keuangan untuk bisnis mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan orang-orang yang tidak memiliki akses ke layanan unik.
Saat ini, ia melanjutkan, ada 97 pinjaman Indonesia yang telah berhasil menyalurkan pembiayaan ekonomi Rp77 miliar dari Desember 2024.
Namun, ada pinjaman ilegal yang masih digunakan masyarakat. Oleh karena itu, MKK memblokir 2.500 pinjaman selama 2024.
Mirza mengatakan bahwa keluhan yang datang ke EK sebagian besar terkait dengan pinjaman dan upah setiap bulan. Bahwa dia mengatakan dia benar -benar konsekuensi dari dunia sistem pembayaran terintegrasi seperti sekarang.
Dia juga mengingatkan bahwa kisah penggunaan pinjaman dan paylats telah memasuki sistem layanan informasi keuangan OJK atau apa yang pernah dikenal sebagai bi -control. Jika tidak nyaman, itu dapat memengaruhi pinjaman pemilik rumah yang sulit (KPR).
“Jadi kami yang berada di EK, kami terus mendidik diri sendiri, terutama teman -teman muda yang menggunakan banyak BNPL, mari menjadi pengguna yang sehat,” katanya.
(Fby/pt)