
Yakarta, CNN Indonesia –
Tim peneliti dari Komisi Pembuangan Korupsi (KPK) mengingat Battle Demokratik Indonesia dari Sekretaris Partai (PDIP) -General, Hasto Kristiyanton, minggu ini sebagai mencurigakan. Kutipan akan segera dikirim.
“Menurut peneliti, memang benar bahwa Brother HK tidak memenuhi panggilannya hari ini dengan dicurigai dan peneliti kembali ke orang lain yang tertarik dengan undangan tersebut, minggu ini,” kata juru bicara KPK Tessa Tessa Tessa Mahardhika Sugaarto di kantornya Jakarta (17/2) pada hari Senin.
Tessa mengatakan bahwa peneliti tidak menerima alasan yang diberikan Hasto hari ini dalam suratnya. Dia mengatakan bahwa persidangan sebelumnya tidak dapat digunakan sebagai alasan untuk menunda ujian karena ada dua hal yang berbeda.
“Ya, karena teman -teman sering mendengar bahwa sebelum persidangan, mereka bercerai dari proses yang didominasi oleh proses investigasi yang dikelola oleh penegak hukum, baik di KPK, polisi dan kantor jaksa penuntut,” jelas Tessa.
“Kemudian para peneliti percaya bahwa tidak ada alasan yang masuk akal dan masuk akal untuk tidak berpartisipasi hari ini,” kata juru bicara itu di belakang peneliti.
Institut yang luar biasa untuk hubungan itu harus disebut lelucon untuk diperiksa hari ini dengan dicurigai. Namun, orang yang khawatir melalui tim hukumnya menulis kepada peneliti untuk meminta ressigiation karena dia baru saja mendaftarkan permintaan kedua sebelum persidangan.
Dalam persidangan yang terbuka untuk publik (13/2) satu -satunya hakim dari satu -satunya hakim Pengadilan Distrik Yakarta Selatan (PN) Djyamto menyatakan bahwa ia tidak menerima permintaan sebelumnya untuk putusan Hasto, yang mempertanyakan tersangka dalam kasus yang diduga dan dalam penyelidikan Biberia.
Menurut hakim, permintaan harus dibuat secara terpisah.
“Prosedur: Laporkan permintaan pemohon untuk melarikan diri atau tidak jelas. Konfirmasikan bahwa permintaan sebelum pemohon tidak dapat diterima,” kata hakim.
Hasto, bersama dengan pengacara PDIP Donny Tri Isiqomah, ditunjuk sebagai tersangka KPK akhir tahun lalu. Keduanya seharusnya terlibat dalam suap mantan komisioner KPU Whyu Setiawan untuk menentukan (PAW) Harun Masku (PAW) (Bugon) 2019-2024 dari anggota parlemen Indonesia.
KPK belum menangkap Hasto dan Donny.
Selain Harun, Hasto juga mengundang anggota KPK Parlemen Indonesia Tassu 2019-2024 ke Konstituensi (DAPIL) 1 Maria Lesta di Kalimanta Barat (Kalimanta).
Selain menyuap, Hasto juga merupakan artikel tentang penelitian atau hambatan untuk keadilan.
(Dal/ryn)