
Jakarta, CNN Indonesia –
Indonesia Bank (b) Thomas Warjiyo mengungkapkan bahwa investor saat ini beralih ke emas dan penjara.
“Aliran modal global pertama kali berkumpul ke Amerika Serikat, sebagian menusuk emas dan rantai negara -negara maju dan berkembang,” sebuah wawancara dengan gedung Jakarta Tengah pada hari Rabu (3/19).
Perry menekankan bahwa ketidakpastian di pasar keuangan global tetap tinggi. Informasi investor membuktikan hal ini.
Dia mengatakan hampir semua portofolio global berpusat di seluruh Amerika Serikat. Mulai tali, obligasi, dan berbagai sekuritas.
“Ketika perkembangan terbaru, ini telah mulai bergeser. Ini adalah pergeseran untuk obligasi yang dimiliki oleh sektor pemerintah dan swasta, mulai kembali ke pasar negara berkembang. Beberapa bukan” penjelasan “yang kuat.
“Tapi yang terbesar adalah emas, berinvestasi dalam emas. Investasi dalam portofolio global telah berubah, dan Amerika Serikat yang sebelumnya direncanakan oleh portofolio tersebut tidak lagi menjadi transformasi,” tambah Perry.
Meskipun stok jatuh, serta di Amerika Serikat dan Asia. Dia juga melihat bahwa ini adalah saham tanah Paman Sam yang diubah menjadi negara maju lainnya.
Oleh karena itu, Perrino ditekankan oleh pengaturan Efek Nasional (SBN) dan Indonesia Securities (SRBI) untuk menjaga waktu tetap menarik.
“Jadi kami berinvestasi untuk memastikan bahwa aset keuangan kami di Indonesia, terutama SBRI dan SRBI, masih berinvestasi pada investor asing di Indonesia. Jangan kembali di India dan negara -negara lain,” kata Perry.
“Dengan kemauan dan nilai tukar rupee yang stabil, kami dapat memastikan Anda bisa tetap menarik. Kami akan terus menggunakan berbagai alat untuk berinvestasi di Indonesia.”
(AGT/SKT)