
Jakarta, CNN Indonesia –
Perram bulog menyerap 3.000 ton beras, setara dengan akhir Februari 2021, masih jauh dari target 1 juta ton, yang diperintahkan untuk mengeksploitasi Presiden Valvo Subanto dua bulan lalu pada bulan April.
Pada hari Senin (1/3), direktur Mayor Jenderal Bologa Novi Helmi Prajat mengatakan pada hari Senin (1/3), “Sampai sekarang sekitar 1.000 ton (eksploitasi beras, setara dengan distrik) adalah untuk Februari.”
Navi Helmi mengkonfirmasi bahwa beras nasional itu benar bahwa ia menghadapi bulan Ramadhan dan Idolfitry, dalam keadaan yang aman, total 1,5 juta ton cadangan pada 2 Februari 2021.
Dari jumlah total saham, tujuan sekitar 1.901.024 ton rata -rata padi atau kewajiban negara (PSO), sedangkan beras premium 50.951 ton. Dia mengatakan bahwa stok ini didistribusikan ke 26 kantor regional (Kanwil) dan kompleks 477 gudang di seluruh Indonesia.
Selain nasi sebagai janji, ada cadangan makanan lain di luar bulog, seperti tepung, minyak nabati, gula, dan telur.
Dengan distribusi yang meluas, Navi Helmi mengatakan bahwa partainya akan mempertahankan stabilitas harga menurut pemerintah.
Salah satu tahapan yang disajikan adalah program untuk menstabilkan harga makanan (SPHP), yang ditujukan untuk menstabilkan harga beras sebesar 150.000 ton di daerah yang tidak diproduksi provinsi. Program SPHP ditunjuk dari 24 Februari hingga 29 Maret 2025.
Sebelumnya, Presiden Prabavo menunjuk bulog untuk menyerap 3 juta ton biji -bijian, setara untuk menarik dua bulan sebelum April 2025.
Hingga awal Februari, bulog hanya menyerap 45.000 ton biji -bijian dan gambar ini meningkat 190.000 ton pada akhir bulan. Dengan optimisme, Navi Helmi Prajett melihat fakta bahwa eksploitasi akan terus meningkat dalam waktu dekat.
“Karena kami sudah memiliki rencana, kami juga memiliki anggaran, saya pikir dalam waktu dua bulan, kami akan mencapai tujuan tertentu dari dua setengah hingga tiga bulan,” katanya pada konferensi pers Kementerian Pertanian Jakarta pada hari Minggu (9/2).
Menteri Pertanian Susariono juga mengatakan bahwa optimisme target 3 juta ton eksploitasi tanaman akan segera dicapai, terutama setelah menerima anggaran tambahan Rs.
(PTA/DEL)