
Jakarta, CNN Indonesia –
Polisi menyatakan isi kematian para siswa kematian di Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Eraga Walewangko (22).
Komisaris Polisi Timur Jacart Metro Nicolas Ary Lilipafaly mengatakan CCTV ditangkap yang termasuk rekaman ketika korban hadir.
Nicolas berkata, “Alih -alih minum di sana, mereka pikir seorang jurnalis telah datang.”
Nicolas mengatakan antusiasmenya juga direkam oleh CCTV, ditulis ketika korban disertai oleh teman -temannya dari pagar.
Dia berkata: “Dapat juga ditemukan bahwa orang tersebut disertai dengan pagar, dan juga telah melihat jumlah orang yang telah mengambil pagar korban.
Namun, Nicolas mengatakan CCTV, yang tersedia sampai sekarang, berisi posting pertama (TCP). Sementara itu, di mana korban jatuh tanpa kamera CCTV.
“Jadi CCTV di semua tempat dilakukan, pertama kali dosa. Ini bukan sesuatu yang dilakukan dicurigai menjadi korban di dekat
Kenzha dikatakan terbunuh setelah dikalahkan di pusat kamp di Cawang, Jakarta Timur.
Peristiwa dimulai pada hari Selasa (4/3) sekitar pukul 16:30, ketika korban melihat minuman beralkohol di Bali dan teman -temannya di kamp.
Antara kegiatan, korban memiliki dua peran dalam berdebat. Sungguh, itu telah dinonaktifkan oleh institusi.
Sebuah cerita panjang, setelah berakhirnya kegiatan, saksi EFW menghapus korban di timur. Ketika dia tiba di timur, saksi korban pergi karena dia berpikir bahwa korban akan membawa sepeda motor untuk pulang.
Komisaris Metarta Andradi.
Dia menambahkan: “Sampai korban akhirnya jatuh bersama pagar di depan, kemudian korban menamai seseorang yang tidak melihat rumah sakit di rumah sakit di East Cakarta.”
UKI melalui akunnya Instagram @ UKI_1953 menunjukkan bahwa kami mengalami apa yang telah terjadi.
Dalam suara Uki, ia juga mengatakan bahwa polisi menyelidiki kematian korban. Mereka juga meminta masing -masing pihak untuk menegakkan jalur yang berkelanjutan. (Gil / gil)