
Jakarta, CNN Indonesia –
Komisaris Senior Arun Anwar, Komisaris Kepala Polisi Semring, bersikeras bahwa polisi menembak siswa profesional di Jawa Tengah.
Arun mengakui bahwa itu ditemukan dalam rekaman bukti yang dikumpulkan dari CCTV untuk berselisih dari luar angkasa.
Dia menjelaskan bahwa dua kelompok remaja pertama setuju untuk bertengkar pada hari Minggu pagi (9/21) di geng Pashta dan geng Siroza. Kedua kelompok itu juga bertemu dan bertengkar.
Pada awalnya, Arun mengklaim bahwa kedua belah pihak terlibat dalam mencari pekerjaan. Dia mengatakan bahwa sekelompok korban guru (1 17) terlihat mengejar geng Siroza.
Dia mengatakan kepada Komisi Ketiga Dewan Perwakilan Rakyat pada hari Selasa (1/12), “Salah satu korban yang melarikan diri. Itu diikuti oleh anggota di depan Alfmert.”
Namun, permintaan untuk bentrokan itu ditolak oleh keluarga para korban, yang mengklaim bahwa Palmkin TKP (TKP) memiliki rekaman CCTV.
Dari rekaman itu, keluarga percaya bahwa ketika Rubi APDA dari para korban ditembakkan, tidak ada alasan untuk melawan para korban. Itu diterbitkan oleh kerabat keluarga GK mana pun.
Dia menjelaskan bahwa keluarga telah bekerja di tempat kejadian dan akhirnya menemukan CCTV menembak di Village Jalanap City, Desa Jalranp, Jalan Panitran.
Kerabat mengatakan pada hari Selasa (1/12), “Jika tab berasal dari tusukan kutub, mereka mengatakan bahwa (para korban) bertempur dan bertempur. Yah, itu adalah video, atau tidak. Di depan Al -Famart,”.
Video itu telah dilihat, itu menunjukkan bahwa seorang petugas polisi mencurigai bahwa ia adalah anggota Polar Stabis Stressnacoba,
Informasi yang diduga berhenti di sisi Jalan Rubig Genodene dan menghentikan tiga sepeda motor saat menembakkan senjata api.
Polisi terkejut setelah ketiga sepeda motor itu dipotong dan kemudian jatuh. Kemudian ketika dia akan mengejar ketinggalan, polisi, yang mengendarai sepeda motornya, jatuh lagi.
Guru mati karena senjata api di tubuhnya. Siming City, seorang penduduk Sambangaram, diletakkan oleh keluarganya di Srigan pada hari Minggu (9/21).
Polisi mencurigai bahwa perselisihan adalah penjahat antar -Gangster yang diadakan pada hari Minggu pagi, di dekat area musim panas barat Samang.
Polisi menembakkan senjata api, mencoba memecahkan perselisihan antara hooligan dan terpaksa melindungi diri mereka sendiri.
Saat ini penembakan ditangkap dan proses hukum telah ditahan.
Namun, keluarga Guru telah dilaporkan telah menuduh polisi regional Java. Keluarga itu juga menyangkal bahwa Guru terlibat dalam perselisihan. Namun, sekolah telah diberitahu bahwa guru siswa terpilih dan tidak ada catatan untuk bergabung dengan perselisihan. (WIS/TFQ)