
Jakarta, CNN Indonesia –
Komisi Routing Korupsi (KPK) tidak bergabung dengan mantan staf Fabri Dinsaiha di peringkat Partai Demokrat Indonesia (PDIP) Sekretaris Hasto Cristiano -General (PDIP) Husta Cristiano pada seperempat penyelidikan.
Juru bicara KPK Tesa Maharshik Sugisto mengatakan bahwa Februari menjadi hak untuk menjadi pengacara.
Ketika Tessa mengkonfirmasi Rabu (12/3) malam, terdakwa menggunakan layanan siapa pun yang bergabung dengan tim hukumnya.
Juru bicara dan latar belakang penyelidik berfokus pada KPK Pengadu Publik (JPU), yang menyiapkan semua yang terkait dengan bukti unsur -unsur yang dituduh membawa sidang ke persidangan.
Setidaknya ada 17 pengacara yang akan ditemani oleh pengadilan korupsi (korupsi) sidang di Pengadilan Distrik Tengah Jakarta (PN) pada hari berikutnya.
Mereka adalah Todang Mulya Lubis, Makdir Ismail, Ronnie Talapsi, Arman Honeis, Fabri Dinhiah, A. Patramijaya, Erna adalah Ratnanasih dan Johannes Oberlin. L Tobing.
Alvon Kurnia Palma, Riho Raside, Duke Eri, Abdul Rohman, Trario Susilo, Willie Pangaribun, Bobby Rahman Manalu, Rory Sagla dan Anisa Ek Fatria Ismail.
Pengacara Husta dan PDIP Donnie Trai Esticomah (tidak ada penangkapan) diumumkan oleh KPK sebagai mencurigakan akhir tahun lalu. Dua mantan Komisaris KPU Vahoo bergabung dengan Tabel Settiwan untuk menentukan apakah Parlemen Indonesia memiliki perubahan dalam anggota parlemen Inter-Time (PAW) untuk 2019-2024 Aaron Musku (Bagan).
Selain Harun, seorang Husta bernama KPK juga merawat Parlemen Indonesia untuk Distrik Elektrol 2019-2024 (Wakil) 1 Kalimantan Barat (Kalimanth Barat) Maria Lastari.
Undang -undang ini juga diperlakukan secara hukum karena dicurigai memblokir blockchain dari proses investigasi atau keadilan.
Hasto berusaha menghindari status mencurigakan atas permintaan pencegahan Pengadilan Distrik Jakarta Selatan (PN). Namun, upaya ini tidak berhasil.
(Ry/Slab)