
Jakarta, CNN Indonesia –
Siswa warga Perancis telah ditemukan tewas di desa Kauman, di Desa Gemollong, Jawa, Jawa, Kamis (1/23 WIB.
Pemimpin Polisi Sragns Patchus Parlahi mengatakan bahwa wanita itu bernama Clara Daniel Jeannel Jeannel Jeannel Jeannel Jeannel Jeannel Jeannel Jeannel Jeannel Jeannel Jeannel Jeannel Jeannel Jeannel Jeannel Jeannel Jeannel
“Korban mengatakan daerah Semariang yang mengikuti program pertukaran siswa dalam program pertukaran Indonesia,” kata Petrus oleh Sragen, yang disebutkan oleh Antara.
Dia mengatakan, berdasarkan hasil Pusat Kesehatan Gemolong, tidak ada sinyal kekerasan di tubuh korban.
Namun, untuk mengetahui penyebab kematian, tubuh korban dipindahkan ke rumah sakit regional Dr. Moweri Solo untuk cek berikutnya.
“Sebelum peristiwa seperti itu, korban telah memprotes pusing dan memberikan latar belakang Islam RSI.
Petrus mengatakan insiden itu dimulai ketika korban mengeluh tentang penyakit pada Siti Muntafoiah pada 19.15 WIB.
“Dia mengatakan korban kemudian meminta izin untuk beristirahat di kamarnya.
Korban mengeluh tentang pusing lagi pada hari Rabu (1/22). Wartawan serta dengan dua saksi lainnya, seperti Mujiant dan Ayu Hikmah Yaksi Gemolong untuk ujian.
Selain itu, dokter bahwa RSI Isglam Yamli Gemolong mendeteksi tes laboratorium dan tes laboratorium.
“Dari hasil otentikasi, korban diketahui memiliki riwayat penyakit, dengan hasil laboratorium oleh korban Prancis dari Prancis.
Petrus mengatakan kolega korban memeriksa korban yang pergi ke kamar mandi pagi ini. Namun, pintu kamar mandi terkunci.
Wartawan korban memanggil nama itu,
Wartawan mencoba membangunkan korban dengan mengguncang tubuhnya, tetapi korban tidak menjawab.
“Karena mereka bertanya -tanya apakah korban sedang sekarat, maka mereka melaporkan ke kantor polisi Gemolong.
Petrus mengklaim bahwa ia berkoordinasi dengan imigrasi untuk acara tersebut dapat disiarkan dengan kedutaan dan kedutaan keluarga Prancis.
“Investigasi masih berkelanjutan dan polisi berkoordinasi dengan imigrasi untuk berkomunikasi dengan kedutaan dan keluarga Prancis,” (FRA / Antarara)