
Jakarta, CNN Indonesia –
Mantan Menko Polhukam Mahfud MD mengkritik proses kriminal, yang dianggap perlahan -lahan melarikan diri dari pagar dasar laut di beberapa perairan Indonesia, yang kemudian menjadi reflektor.
Dia mengatakan dia terkejut mengapa polisi nasional tampaknya takut untuk menutupi. Menurutnya, pemasangan maritim jelas merupakan unsur kriminal.
“Sekarang ini mengkhawatirkan satu sama lain, saya terkejut bahwa mesin kami takut pada mereka yang sangat curiga,” kata Mahfud (1/29) dalam sebuah pernyataan tertulis pada hari Rabu.
Mahfud menjelaskan bahwa ketiga tubuh paksa memiliki hak untuk bertindak.
Dia juga menekankan bahwa masalah sertifikat HGB di wilayah laut jelas melanggar hukum.
Mahfud menjelaskan bahwa mengeluarkan sertifikat di laut adalah bukti penipuan atau penyalahgunaan. Dia menekankan bahwa area laut tidak boleh disertifikasi.
Tidak ada alasan lain bahwa fakta ini adalah bahwa pihak berwenang tidak bekerja dari kejahatan dalam kasus ini.
Dia mengatakan bahwa mengeluarkan sertifikat sangat mencurigakan karena perjanjian rahasia, permainan antara dunia bisnis dan pejabat terkait.
“Jadi KPK, kantor jaksa jenderal dan polisi negara bagian dapat bertindak,” katanya.
Kemudian, masalah pagar laut dan sertifikat di atas wilayah laut seringkali menjadi fokus.
Salah satunya adalah apa yang terjadi di Tangerararang selama 30 kilometer, membentang melalui desa banyak Tangerang, menyebabkan polemice kemudian.
Ini termasuk sertifikat HGB milik beberapa perusahaan yang terkait dengan Agung Sedayu.
Armada Indonesia juga meluncurkan pembongkaran maritim, yang telah mencegah nelayan mendekati ikan untuk mencari ikan sejak 18 Januari 2025.
Nominasi ini adalah hasil dari presiden pengajaran langsung Prabowo Subiant melalui kepala markas besar (KSAL) Laksamana Tni Muhammad Ali. (WIS/MNF)