
Yakarta, CNN Indonesia –
Lembaga Muhammadiyah legal dan pertahanan publik akan menginformasikan bagian bahwa pagar laut dipasang sekitar 30 km di pantai utara Tangerang ke markas nasional.
Kepala penelitian dan pembelaan publik dari PP Muhammadiyah grefroni gfroni akan menghadirkan situasi terbuka kepada penginstal untuk bertindak pagar untuk bertindak pagar.
“Menurut rencana atau pada tenggat waktu, yang tidak diinstal, maka kami akan segera hadir sebagai keluhan ke kantor pusat,” kata Gafroni kepada fun-eastern.com, pada hari Selasa (1/14).
Gufroni mengatakan laporan itu akan diterbitkan setelah tenggat waktu situasi disetujui hari ini. Tetapi belum menyebutkan nama bagian yang akan dilaporkan.
“Waktu (untuk menginformasikan) bisa antara Kamis dan Jumat,” katanya.
Di sisi lain, Gafroni mengatakan jaringan Pantura (JRP), sebuah asosiasi nelayan mengklaim bahwa pagar itu tidak dihubungi.
“Sejauh ini tidak ada,” katanya.
Sebelumnya mengirim Muhammadiyah mengurangi situasi terbuka ke pantai Angkatan Laut di pantai utara Tekerkang untuk menghilangkan pagar yang dipasang.
Gafroni menyatakan bahwa ini secara ketat menyebabkan serangkaian dampak negatif, karena kegiatan tersebut mengganggu, hak -hak akses publik ke laut, bahwa masyarakat harus bebas oleh masyarakat.
Kemudian dia menganggap pagar potensi juga untuk melanggar undang -undang dan peraturan yang mengatur manajemen pantai dan wilayah angkatan laut.
Dan jika kami meminta pihak yang bertanggung jawab untuk penarikan dan membersihkan lingkungan untuk nelayan untuk nelayan, kata Grefroni, kata Gafroni, kata Jafroni dalam pernyataannya pada hari Senin (1/13).
(MAb / dal)