
Jakarta, CNN Indonesia –
Suami dan istri (pasangan) ditemukan tewas di rumah sakit di daerah Petamburan di Jakarta Barat. Polisi sekarang telah menangkap pasangan itu.
Pada tanggal 28 Desember 2024, pasangan itu membawa bayi mereka ke ruang gawat darurat rumah sakit. Namun, setelah beberapa jam perawatan, bayi mati.
Rumah sakit mengatakan bahwa anak itu meninggal, pasangan itu diizinkan keluar untuk mencari biaya perawatan $ 3,6 juta. Namun, mereka tidak kembali ke rumah sakit untuk mengambil mayat anak -anak mereka.
Rumah sakit telah menghubungi nomor telepon terdaftar, tetapi ketika dihubungi, nomor ini adalah yang lain. Selain itu, sudah waktunya untuk pergi ke rumah orang tua seorang anak di rumah sakit, tetapi mereka tidak ada lagi di sana.
Insiden itu kemudian dilaporkan ke polisi. Setelah penyelidikan, polisi dapat menangkap pasangan itu pada hari Minggu (12/1) H dan BU dengan orang tua.
“Kami mengamankan ayah dan ibu dari anak itu pada Minggu malam,” kata Polisi Petamburan Kanitresim Petamburan Tamara kepada wartawan pada hari Selasa (1/3).
Pasangan itu ditangkap di rumah kos di distrik Jakarta Barat di Jakarta Barat.
Setelah insiden itu dirilis, pasangan itu melepas tempat tinggal untuk menghindari pengejaran polisi. Menurut tes sementara, pasangan itu meninggalkan mayat di rumah sakit karena pasangan itu tidak punya uang.
Apro mengatakan dia sedang mengerjakan situs komunikasi di wilayah grogi setiap hari. Istrinya adalah Ny. Ny. Ibu Ibu Ibu Rumah Tangga.
“Faktanya, anak itu akan meninggalkan anak dengan alibi, yang tidak punya uang untuk orang yang bersangkutan,” katanya.
Saat ini nama pasangan telah dicurigai dan ditangkap. Keduanya dituduh mengabaikan anak -anak.
“Martabat hukum telah dicurigai, ditangkap. Sebuah artikel tentang kelalaian anak tentang hukum khusus anak tentang anak -anak. Ancaman terhadap hukuman lima tahun,” katanya.
(D/TSA)