
Jakarta, CNN Indonesia –
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meminta kantor pendidikan Indonesia untuk meninjau sistem zonasi untuk menerima siswa baru (PPDB).
Pada hari Senin, 11/11, Jakarta selatan menyampaikan ke pertemuan koordinasi evaluasi kebijakan primer dan sekunder di Sheraton Grand Jakarta.
Gibran, “Jadi masalahnya adalah bahwa nyonya -nyonya dan tuan -tuan, [zonasi] ini, silakan tinjau, apakah itu akan berlanjut atau kembali ke sistem lama, silakan diskusikan nanti.” Katanya.
Menurut putra tertua dari Presiden Ketujuh Indonesia Joko Widodo (Jokowi), zonasi PPDB memiliki target yang baik. Namun, Gibran berpikir bahwa semua daerah tidak setuju dengan sistem.
Dia juga menekankan bahwa situasi distribusi yang setara guru adalah masalah penting di samping fasilitas yang tidak terdistribusi sama. Dia juga ingin memiliki solusi untuk masalah sistem zonasi.
“Jadi zonasi ini adalah program yang baik, tetapi mungkin tidak berlaku untuk semua wilayah,” katanya.
Pada kesempatan ini, Gibran mengatakan bahwa Menteri Pendidikan Nadiem Makarim mengajukan pengaduan kepada Menteri Pendidikan tentang masalah zonasi.
Masih keluhan ketika dia menjadi walikota Surakarta. Namun, pengaduan yang dikeluarkan oleh surat pada 11 Juli 2024 tidak dijawab oleh Nadiem.
“Saya mengirim surat ini kepada Menteri Pendidikan. Tetapi kemarin saya baru saja memeriksa sekretaris dan kepala kantor, surat ini belum menerima tanggapan.” Katanya.
Selain rekonstruksi, Gibran juga mengeluh tentang pengawas sekolah dalam program pembelajaran Merdeka dalam ujian nasional.
Karena saat berlari sendirian, dia mengklaim bahwa dia terus -menerus mengajukan keluhan dengan sistem pendidikan Indonesia. Kemudian, ia membandingkan kinerja mantan menteri pendidikan dan budaya dengan menteri sekolah dasar dan menengah Abdul Muti.
“Tapi menteri sekarang berbeda. Dia kembali dari Akmil, kami kembali dari Akmil Magelang dan segera mengoordinasikannya, dan kami segera mengklik masalah zonasi ini.” Katanya.
Sistem zonasi di PPDB pertama kali diimplementasikan pada tahun 2017 di era pendidikan dan budaya Muhadjir Efendy. Berkat sistem baru, pemerintah ingin menyamakan kualitas pendidikan di semua sekolah umum.
Namun, ia memperoleh keuntungan dan kontra dari orang -orang selama perjalanan sistem zonasi. Banyak siswa potensial tidak dapat memasuki sekolah umum karena tempat tinggal mereka tidak termasuk dalam radius zonasi sekolah sekitarnya. (TSA/KHR)