
Jakarta CNN Indonesia –
Pt Adhi Karya mengamati bahwa pemerintah masih memiliki hutang 2,1 triliun rupee. Menurut pembangunan proyek Jabodebek LRT, pembayaran faktur masih menunggu Kementerian Transportasi.
Direktur PT ADHI tepat Asnawi Mukhson mengatakan Jabodebek LRT, yang bekerja dengan Cibubur-Cawang-Dukuh Atas dan Bekasi Timur, Bekasi Timur, bekerja tanpa hambatan. Namun, pembayaran konstruksi yang tersisa tidak selesai.
“Selanjutnya, kami masih memiliki tagihan untuk pemerintah. Dalam hal ini, Kementerian Transportasi untuk melakukan pembayaran yang dikelola oleh Jabodebek dari Cawubur ke Cawang-Dukuh ATA dan Bekasi Timur. Alhamdulillah (5. Semua).
Ketika dia berbicara, perusahaan mengadakan pertemuan dengan Kementerian Transportasi tentang pembayaran yang tersisa. Saya berharap pemilik pemilik dapat segera membayar.
“Tapi kami bertemu dengan Kementerian Transportasi, lalu kami bertemu dengan Kementerian Keuangan saat kami mencari formulir ini.” Dia menjelaskan.
Jabopebek LRT telah bekerja pada Agustus 2023 dan memiliki panjang 41,2 kilometer. Anggaran pengembangan pada saat itu di RP32.6 Trilioni
Di sisi lain, Adhi Karya telah melaporkan bahwa pendapatan perusahaan pada tahun lalu telah berkurang sebesar 33,48 % sejak 2023, merekam 26,6,6 juta rp25 triliun pada tahun 2024.
Di pintu masuk, sebelum menyimpulkan kepentingan, pajak, amortisasi dan pemotongan (EBITDA) perusahaan, mereka dikurangi sebesar 13,40 % sebesar 1,82 triliun aturan menjadi 1,57 triliun aturan pada akhir 2024.
Pada saat yang sama, laba bersih perusahaan telah meningkat menjadi Ringkit tahun 1972 miliar pada tahun lalu sebesar RP214 miliar pada tahun 2023.
(LDY/SFR)