
Jakarta, CNN Indonesia –
Indonesia Bank (BI) percaya bahwa ekonomi Indonesia akan terus tumbuh dalam kisaran 4,7-5,5% pada tahun 2025 meskipun perang dagang Presiden AS Donald Trump.
Gubernur Bai Berry Valgio mengatakan tingkat impor yang lebih tinggi dirasakan di Amerika Serikat dari Eropa ke Jepang. Sementara itu, setelah memperluas defisit keuangan, dampak China berkurang.
“Pertumbuhan ekonomi adalah yang terbaik dalam kisaran 4,7% hingga 5,5% pada tahun 2025,” kata Perry pada konferensi pers di gedung BI Building di Central Jakarta pada hari Rabu (3/19).
“Ketidakpastian global tinggi. Faktanya, pengenaan bea masuk oleh Amerika Serikat secara luas didasarkan pada banyak negara (terpengaruh),” tambahnya.
Tentu saja, ekonomi Indonesia kuat, tetapi Berry memperkirakan bahwa ekonomi global hanya dapat tumbuh dalam kisaran 3,2%.
Dia telah melihat dampak negatif pada kebijakan tarif impor tertinggi Trump dalam perekonomian AS daripada stimulasi keuangan. Pada akhirnya, negara Paman Sam mungkin masih terpengaruh oleh resesi.
Sementara itu, AS menggunakan pemotongan pajak domestik (pemotongan pajak) untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Indonesia Bank percaya bahwa kombinasi dua kebijakan Trump sebenarnya akan memperlambat tingkat pertumbuhan Amerika Serikat.
“Jadi sekarang ada debat (dan) pandangan pasar, mungkin berisiko resesi AS,” katanya.
“Dampak inflasi tahun lalu adalah jatuhnya inflasi AS, tetapi sekarang telah terganggu. Oleh karena itu, tingkat dana bank sentral kemungkinan akan turun hanya tahun ini, dan bank sentral tampaknya bergegas ke tingkat keuangan sentral,” kata Berry.
(PTA/PTA)