
Jakarta, CNN Indonesia –
PT Freeport Indonesia (PTFI) memulai penjualan emas dari Pt Aneka Add (Antam).
Penjualan Freeport Freeport ke Antam mencapai 125 kg (kg) dan merupakan bagian dari kontrak kemitraan lima tahun senilai US $ 12,5 miliar atau setara dengan Rs 203,39 miliar (jika nilai tukar US $ 16.271).
Erick Thohir, sebuah perusahaan yang dimiliki oleh Sekretaris Negara, mengatakan kolaborasi tersebut adalah sinergi antara industri pertambangan Indonesia (ID Pikiran) dalam hal aliran emas dan upaya untuk mengurangi impor.
Kapasitas produksi Freeport adalah 50 ton emas per tahun, dan Antam akan menyerap hingga 30 ton untuk pemrosesan lebih lanjut di Cina.
“Kolaborasi ini membawa manfaat besar bagi ekonomi nasional. Hilir tidak dapat dinegosiasikan,” kata Eric dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat (21/2).
Erick menekankan bahwa langkah ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mendorong kecenderungan diri dalam energi dan sumber daya alam hilir. Dengan berurusan dengan emas rumah tangga, Indonesia dapat mengurangi ekspor bahan baku dan meningkatkan nilai tambah ekonomi.
Dia menambahkan: “Cadangan emas kami berada di urutan keenam di dunia, dengan sekitar 2600 ton, tetapi cadangan cadangan batang emas kami berada di urutan ke -43 di dunia.”
Direktur Antam Nico Kanter mengatakan kolaborasi itu akan membantu bisnisnya untuk meningkatkan sumber bahan baku emas domestik dan mengurangi ketergantungannya pada impor.
“Dalam catatan harga emas, sumber bahan baku domestik untuk emas sudah pasti, dan kolaborasi ini memberikan publik dalam ketersediaan produk logam Antan yang berharga,” kata Nico.
Sementara itu, Presiden PTFI Tony Wenas menekankan bahwa insiden di salah satu smelter PTFI tidak menghalangi perusahaan untuk membawa kewajiban hilir. PTFI telah menyelesaikan pembangunan fasilitas pemurnian emas dan siap untuk mendukung hilir penambangan Indonesia.
“Dalam waktu dekat, kami juga akan mengejar medali perak,” kata Tony.
(del/pt)