
Jakarta, CNN Indonesia –
Konferensi Nasional (Konferensi Nasional) Ali Ulama Nahdlat Ulama (NU) 2025 yaitu, ini adalah kewajiban kolektif, bukan kewajiban individu.
Presiden Bahtsul Masail Waqiyah National Conference Ali Ulama No 2025 Muhammad Cholillis menjelaskan bahwa bantuan ini mungkin dalam bentuk kedokteran atau kebutuhan makanan.
“Kami menawarkan bantuan di Fardu Country Kifayah, dalam konteks mereka yang terlibat dalam konflik negara lain,” kata Cholil dalam pernyataannya, Kamis (6/2).
“Dapat diterima dan hukumnya adalah Fardu Kifayah, yang berarti kewajiban kolektif di antara kita,” tambahnya.
Cholil menjelaskan bahwa mekanisme hukum antar negara harus dihormati. Jadi jika izin negara adalah haram.
Tanpa izin dari negara itu, bantuan yang diberikan akan menambah fitnah dan kerusakan.
Konferensi Nasional Nu Ulama adalah forum tertinggi setelah Kongres, yang membahas banyak masalah agama yang dihadapi kehidupan sosial. Acara ini dibagi menjadi tiga komite, khususnya, Komisi Vacia, Komisi Muduuia dan Komisi Qanuniyah.
Pada masalah ini, pemerintah Indonesia mengirim bantuan untuk Palestina beberapa kali di wilayah Gaza. Banyak lembaga kemanusiaan lainnya juga memberikan bantuan Palestina.
Warga sipil Palestina telah menjadi korban kebrutalan militer Israel, terutama sejak 7 Oktober 2023. Sekarang, pasukan Israel dan Hamas pada saat berhenti menembak. (RZR/TSA)