
Jakarta, CNN Indonesia –
Polandia Bareceskrim memperingatkan publik untuk lebih sadar akan pesan pendek yang mencurigakan (SMS). Ini sesuai dengan penyalahgunaan ROD Radio Penyalahgunaan untuk distribusi SMS dari Stasiun Basis Palsu (BTS).
Kabareskrim Komjen Wagyu mengatakan salah satu cara yang sering digunakan dalam praktik adalah mengirim SMS dengan ikatan pejabat bank. Vhahu memberi contoh tentang bagaimana para penjahat memanipulasi alamat situs sehingga tampaknya membujuk.
“Misalnya, ada poli.go, id, misalnya, saya, saya diubah menjadi polisi, Jake hanyalah sebuah foto ayam, Jakarta, Senin (3/24).
Dia mengingatkan perusahaan untuk tidak mengklik tautan di SMS. Dia meminta warga untuk memastikan keaslian pesan yang diterima.
“Mereka masih bisa menjadi banyak dari orang -orang kami yang memahami bahwa tautan yang Anda berikan kepada Anda kepada interient adalah hubungan ilegal, informal”, katanya.
Biasanya, jus rem yang tenang, korban untuk mengisi data dan informasi pribadi, sebagai kata benda, nomor kartu, CVV, kode OTP. Informasi ini kemudian digunakan untuk mengakses rekening bank korban dan berlisensi.
Menurut Dangy, korban potensial atau pemilik handset yang tidak mengerti bahwa tautannya palsu, ikuti instruksi bahwa para aktor ini mengisi data pribadi.
Kami juga ingat bahwa saya tidak akan pernah berbagi kode OTP dengan seseorang, termasuk mereka yang mengklaim bahwa itu dari bank. Menurutnya, bank tidak pernah meminta pelanggan data pribadi melalui SMS atau telepon.
Selain itu, Vo’n juga meminta masyarakat lebih kritis saat menerima pesan asing. Juga, pesan yang menawarkan hadiah besar dan tampaknya kecurigaan.
Sebaliknya, yang kedua, cek juga penting. Ini dapat diterapkan oleh Layanan Layanan Bank atau Hubungan untuk memberikan informasi ini.
Sebelumnya, seorang polisi kriminal telah menangkap dua warga negara asing (menang) dari pelaku Cina di internet menggunakan memalsukan menara untuk mengirim phishing ilegal.
Dijelaskan dengan baik bahwa kedua orang asing itu ditangkap dalam operasi yang telah berada di zona SCBD, Jakarta Selatan.
Dilatih bahwa pengungkapan diri ini dimulai dengan laporan bank swasta, yang telah menerima lensa 259 pelanggan terkait untuk mencurigakan yang mencurigakan.
Wahola mengatakan ada setidaknya 12 korban yang menjadi korban phishing link di SMS dengan total kerugian 473 juta.
(DMI / DMI)