
Jaket, CNN Indonesia –
Undang -undang terkoordinasi, perusahaan hak asasi manusia, Imigrasi dan Perbaikan (Manko Kumham Imipas) Yosteril Ihza Mahandra menandatangani perjanjian terkait dengan transfer obat -obatan Mary Jane Voluso ke Filipina sebelum Natal 2024.
Perjanjian tersebut ditandatangani dalam pertemuannya dengan Wakil Menteri Departemen Raul Vasks Filipina pada hari Jumat (6/12) di Kementerian Koordinasi Koordinasi Koordinasi untuk mengoordinasikan Kantor Jacoba Comfama.
Melalui dokumen ini, pemerintah Indonesia memutuskan untuk tidak memberikan rahmat Mary Jane, tetapi setuju untuk membawanya kembali ke Filipina.
“Kami tidak memberikan pengampunan atau kemudahan kepada [Mary Jane], tetapi kami setuju untuk membawa orang yang terkait dengan Filipina.
Yosteril dan Raul setuju untuk membawa Mary Jane sebelum Natal atau 25 Desember 2024.
Namun, tanggal pasti tidak dapat ditentukan. Inilah yang Yosserle berupaya untuk Mary Jane untuk kembali 20 Desember.
“Tanggal tradisi, Tuhan sudah siap. Itu akan sebelum Natal pada 25 Desember.
Yosteril juga mengatakan bahwa pemerintah Filipina telah mengurangi musim Mary Jane menjadi penjara.
Yosteril mengatakan bahwa “pemerintah Filipina memberi tahu kami bahwa Mary Jane akan berubah dengan hukuman mati seumur hidup.”
Kelegaan Mary Jane berlanjut, berdasarkan legalitas pemerintah Filipina. Saat ini, Filipina menghentikan hukuman mati karena diskon obat -obatan terlarang.
“Karena Filipina sendiri tidak melakukan hukuman mati di negaranya,” kata Yosteril.
Setelah dikirim pulang, pemerintah Indonesia masih berhak atas pengembangan kasus Mary Jane. Filipina, kata Yosseril, berjanji untuk membuka akses ke informasi pengembangan kasus.
“Kami memiliki akses ke apa yang dilakukan pemerintah Filipina terhadap Mary Jane,” kata Yosteril. (ASR/ASR)