
Jakarta, CNN Indonesia –
Setelah bertahun -tahun tinggal di listrik terbatas, Bondan Hamlet, Desa Ungunang, Distrik Kampung Laut, Cilicap, akhirnya menikmati pencahayaan berkat penggunaan energi terbarukan.
Hamlet, yang berada di pantai Cilicap, hanya dapat dicapai dengan komentar perahu atau perahu kecil. Bepergian ke lokasi membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam dari Pier Slko, yang berdekatan dengan Nusakambangan. Pendekatan yang sulit untuk menjadikan listrik memasok tantangan besar.
Sebelumnya, di malam hari, desa ini berkulit hitam. Warga hanya mengandalkan lampu paraphin untuk pencahayaan. Yang lain menarik kabel listrik dari desa terdekat dengan jarak hingga lima kilometer.
Situasi ini menginspirasi Mohamad Jamaludi, pemuda Bondan Hamlet, untuk menemukan solusi. Kolaborasi dengan Pt Kilang Pertamina International (KPI) dari unit Cilicap, ia melakukan analisis masalah dan potensi energi di desanya.
Akibatnya, Program Energi E-MAS BAYU & E Mina Mina, yang merupakan singkatan untuk energi mandiri dari matahari dan angin (Biatu) dan Mandiri Fish Tambak Energy (Mina).
“Kami mulai bepergian untuk menghasilkan listrik pada tahun 2017
Selama dua tahun ke depan, pembangkit listrik hibrida (matahari dan angin) dikembangkan dengan kapasitas yang lebih besar, terdiri dari 5 unit angin dan 24 unit panel surya.
“Selain dapat menjelaskan 78 rumah dan fasilitas publik, PLT juga digunakan untuk kegiatan kolam ikan dan pengolahan air payau agar sesuai untuk dikonsumsi dengan sistem pengaturan. Semua ini berada di awal unit PT KPI,” Jamaludin menjelaskan.
Selain digunakan untuk menghasilkan pencahayaan, listrik digunakan untuk mengoperasikan peralatan air dari brack hingga segar. Juga Aerator-Dample milik kelompok nelayan melalui program Mina E-BA.
“Luggers atau mesin manufaktur dalam pekerjaan gelembung udara untuk memindahkan air ke akuarium, kolam atau kolam. Menjadi kaya kandungan oksigen,” Jamal menjelaskan.
Pemanfaatan Air Pool mendukung intensifikasi kolam penangkapan ikan dengan teknologi kolam biofilter polykultural. Dalam bentuk teknologi untuk meningkatkan produksi ikan susu, menggabungkan tanaman bakau dan sejumlah biota yang tumbuh seperti ikan susu, udang dan cangkang asli.
Sekarang Bonddan Hamlet mampu berdiri sendiri dengan keberadaan energi baru yang gigih untuk meningkatkan ekonomi sosial untuk mewujudkan kesadaran akan manfaat melindungi lingkungan modal yang diinvestasikan dalam masyarakat. “Ketika kita terus menjadi teman dan menjaga alam, dia tidak pernah kejam dan membiarkannya tenggelam dalam kegelapan,” kata Jamaludin.
Kembangkan keterampilan
Untuk meningkatkan pengembangan konsumsi energi bersih, Jamal berpartisipasi dalam program sertifikasi listrik yang dipegang oleh pertamine bekerja sama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Ini adalah bentuk pengembangan energi bersih terhadap target nol jaringan untuk tahun 2060. Sertifikasi diadakan, bertujuan untuk meningkatkan keterampilan teknis pahlawan lokal dalam aturan, instalasi, dan pemeliharaan listrik.
Peserta diharapkan dapat mengimplementasikan pemeliharaan instalasi dengan aman, efisien dan profesional sesuai dengan standar yang berlaku.
Selain itu, sertifikasi ini memberikan pengakuan resmi sebagai staf teknologi listrik sehingga peserta dapat bersaing di tingkat profesional.
Dalam Program Energi Berdikar Desa, sertifikasi ini merupakan langkah strategis untuk memastikan keberlanjutan fungsi dan pemeliharaan PLT yang telah menyebar ke area target yang berbeda.
Jamal, salah satu dari 22 pahlawan lokal yang berasal dari 12 provinsi Indonesia yang mewakili enam di bawah persamin.
“Program sertifikasi ini sangat berguna untuk memperkuat manajemen PLT di Bondan Hamlet. Dengan pengetahuan dan pengetahuan yang saya dapatkan, saya berharap PLT ini dapat melanjutkan dan memberikan manfaat bagi masyarakat di masa depan,” katanya.
VP Corporate Communication of Pt Pertamina (Perso) Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan, program DEB adalah inisiatif pertamine yang bertujuan menciptakan kecanduan energi berdasarkan sumber daya lokal.
Sejauh ini, program DEB mencakup berbagai komunitas di Indonesia dalam kontrol dan penggunaan sumber energi terbarukan, seperti energi matahari (PLT), untuk mengakomodasi kebutuhan energi lokal dengan cara yang berkelanjutan.
“Pertamine menjalankan program utang di berbagai wilayah Indonesia. Program DEB adalah alat yang tepat untuk memperkenalkan energi murni ke daerah pedesaan, mendukung kepercayaan diri dan keamanan pangan dan mengurangi emisi karbon dan mendorong ekonomi desa,” kata.
Pertamina, sebagai perusahaan terkemuka dalam transisi energi, wajib mendukung tujuan emisi nol 2060 dengan terus mendorong program yang memiliki dampak langsung pada hasil Target Pembangunan Berkelanjutan (SDG).
Semua upaya ini sesuai dengan implementasi lingkungan, sosial dan tata kelola (padang rumput) di seluruh lini dan operasi pertamine. (Inh)