
Jakarta, CNN Indonesia –
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid telah menyelesaikan rumah pelacakan di permukaan kembali ke Stasiun Gambir, Jarta Tengah, Rabu (3/26), sebelum Lebara pada Idroduction 2025/1446 Hijri.
“Kami hadir hari ini dalam beberapa titik, termasuk di stasiun Gambir untuk memeriksa keamanan sinyal, serta frekuensinya, tentu saja, bekerja sama dengan Kio, serta dengan operator seluler,” – kata Meetyaa di Stasiun Gambi, Rabu, Rabu, (3/16).
Menurut cnnnonesia.com, Meetya pertama kali mengunjungi departemen yang ditawarkan oleh operator seluler untuk melihat layanan dan produk yang ditawarkan. Dia kemudian menonton kabin kontrol kualitas yang menunjukkan kecepatan empat operator seluler (Telkomsel, Indusat, XL Axiata dan Smartfren).
Meetya juga melihat mobil pelacak frekuensi yang berada dalam mode siaga.
“Sebelumnya, kami yakin bahwa operator seluler juga mengeluh karena komunikasi adalah kunci yang sangat penting untuk pulang dan pulang,” kata Meetya.
“Kemudian kereta juga membutuhkan frekuensi yang aman, tidak ada intervensi, dan kami juga menyaksikan layanan frekuensi kami bahwa Tuhan aman,” tambahnya.
Dalam konteks ini, Trata menyapa dan berbicara dengan beberapa pengunjung yang bepergian ke sana. Dia ingin memastikan bahwa penumpang akan menerima kualitas jaringan yang baik.
Selain itu, Comodigi, bersama dengan operator seluler, menggunakan 1500 karyawan untuk posisi Siagi Mudik, salah satunya adalah stasiun Gambir. Grup juga menggunakan 30 kendaraan untuk memantau frekuensi dan jaringan.
“Sebelumnya, ada empat operator seluler, Telkomsel, XL, Smartfren dan Indusat. Kami juga memiliki comgiegs kami, yaitu Pusat Pemantauan Komunikasi, Kualitas Pengukuran Kualitas, Komdigi General Ercutting, Toni Suprento Wayan.
Wayan menjelaskan bahwa pesan yang disediakan oleh Comdig mengirimkan frekuensi keluhan seperti kualitas jaringan yang lemah. Jika hal seperti itu terjadi, Comodigi akan melanjutkan masalah untuk operator seluler yang memperbaiki masalah. (LOM/DMI)