
Iaarta, CNN Indonesia –
Polisi mengulangi massa tindakan yang menolak tindakan TNI di depan malam MPR/DPR, Senayan, Iarta, Kamis (3/20).
Kontrol fun-eastern.com di situs, kekuatan kerusuhan dengan pelindung tubuh dan ekor untuk berbaris ke jajaran aksi aksi.
Unit meriam air telah dikembangkan. Air disemprotkan dalam massa aksi. Polisi dan mobil Canon perlahan.
Di baris belakang ada petugas brimob yang mengendarai sepeda motor yang mengikuti.
Misa aksi perlahan pensiun ke Senayan. Mereka membuat barikade dengan tangan mereka.
Sebelumnya, massa yang menduduki tindakan menolak ratifikasi RUU TNI untuk mencapai dekat gedung MPR/DPR, Senayan, Iarta, pada hari Kamis (3/20).
Beberapa orang di jajaran aksi aksi awalnya menempatkan tali pada pilar kompleks parlemen.
Massa berbalik menarik tali. Perlahan pagar dilepaskan oleh ayam. Setelah itu, massa juga berhasil mencapai sisi lain.
Modifikasi nomor 34 tahun 2004 atau Bill of Law TNI melakukan perselisihan. RUU itu menerima penolakan yang kuat terhadap publik karena dianggap menghidupkan kembali kerusakan penemuan laten Abri yang telah dieliminasi setelah reformasi 1998.
Siswa, organisasi masyarakat sipil di bidang akademik sibuk menolak peninjauan hukum yang dibahas tentang DPR dan berencana untuk disahkan sebagai undang -undang dalam sesi pleno pada hari Kamis (3/20) hari ini.
Diskusi tentang RUU TNI dianggap sederhana dengan terburu -buru. Selain itu, warga percaya bahwa RUU TNI ini adalah masuknya ke munculnya Negara Bagian Angkatan Bersenjata.
Namun, pemerintah dan parlemen terus mendukungnya pada pertemuan pleno pagi ini.
(FRA/MNF/FRA)